"Pada saat kemarin apel siaga karhutla untuk peralatan sudah siap termasuk juga pasukannya," ucap Camat.
BACA JUGA:250 Personel Polri-TNI Dibekali Pelatihan Penanganan Karhutla, Kapolda Sumsel: Pedomani Inpres
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi Pimpin Rakor Aktivasi Posko Pengendalian Karhutla 2024
Masih kata Camat, untuk Kecamatan Cengal sendiri lumayan luas. Dan ada beberapa Desa di musim kemarau yang rawan terjadi karhutla. Diantaranya adalah Desa Cengal, Talang Rimba, Sungai Pasir dan Kuala Sungai Pasir.
"Semoga tahun ini untuk peristiwa karhutla tidak parah terjadi. Dimana pasukan dan peralatan siap," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, puncak kemarau tahun ini diprediksi Agustus dan September, ini berdasarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Dimana Juli ini juga telah memasuki musim kemarau meskipun masih ada turun hujan. Baik dengan intensitas ringan dan sedang.
BACA JUGA:Pj Gubernur Elen Setiadi Serap Aspirasi Cipayung Plus Soal Karhutla dan Illegal Drilling di Sumsel
BACA JUGA:Masuk Musim Kemarau, Polres OKI Doa Bersama Mohon Terhindar dari Bahaya Karhutla
"Di Juli ini sebenarnya sudah masuk musim kemarau malahan dari Juni kemarin. Tetapi masih ada turun hujan saat ini," ujar Kepala Manggala Agni Sumatera Daops XVII/OKI, Edi Satriawan SP.
Dijelaskan Edi, dengan masih adanya turun hujan sampai saat ini, maka diprediksi untuk puncak kemarau bisa terjadi di Agustus dan September nanti.
Lalu, untuk lahan gambut yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan rawan terbakar di musim kemarau untuk saat ini kondisinya masih basah.
"Kalau untuk sampai saat ini kondisi lahan gambut yang rawan terbakar pada musim kemarau masih aman karena kondisinya basah," jelas Edi, saat dikonfirmasi, SUMEKS.CO, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Hadapi Musim Kemarau di Sungai Menang OKI, Tim Gabungan Mulai Lakukan Patroli dan Mitigasi Karhutla
Selain itu, lanjut Edi, Manggala Agni dalam menghadapi musim kemarau telah bersiap. Yakni melalui patroli mandiri dan patroli terpadu (Gabungan).