Selama 40 hari di Taiwan Agus bahkan belum bekerja sama sekali. Biaya berangkat ke Taiwan itu sampai Rp92 juta.
Semula Agus ditawarkan kerja di pabrik tapi kemudian dialihkan ke peternakan.
“Saya nggak tahu, cuma ikut-ikutan aja,” ungkapnya.
Penerjemah agensinya dulu pernah bilang berangkat dulu ke Taiwan nanti kita cari pekerjaan.
“Nyesel itu nggak tapi ini seperti jalan-jalan sambil kepala pusing, jalan-jalan tapi nggak enak,” ujar Agus.
“Saat pulang itu apakah ada diberikan santunan,” tanya Faisol Soh.
Agus mengatakan tidak ada sama sekali. “Saya cuma minta pamit mau pulang, soalnya saya sudah sulit berpikir,” ungkapnya.
Agus bahkan dikasih penerjemah agensi itu uang 6000, yang dikiranya nominal NT Taiwan tapi ternyata dalam bentuk rupiah.
“Aku kira 6000 NT ko, ternyata 6000 rupiah,” ujar Agus lagi sambil tertawa.
“Ini bisa dibelikan apa kira-kira koh, Paskir di bandara aja mahal”, katanya.