Ketua Kormi Kabupaten Ogan Ilir juga berpesan, kepada seluruh peserta hendaknya dapat menjadikan momen ini sebagai ajang meningkatkan silaturahmi antar pelajar.
"Bertandinglah dengan gembira, jalinnya persaudaraan dan persahabatan diantara kalian," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir, Eddy Dharmansyah mengungkapkan, permainan rakyat yang diperlombakan kali ini berupa tarik tambang, engrang, dan bakiak.
"Kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan dan kepercayaan Ketua Kormi Kabupaten Ogan Ilir kepada SMKN 1 Indralaya Selatan," ucapnya.
BACA JUGA:Siswa SMKN 1 Indralaya Selatan Ogan Ilir Juarai Lomba Melukis Ajang Festival Burai 2023
BACA JUGA:Siapkan Lulusan yang Andal, SMKN 1 Indralaya Selatan Ogan Ilir Bekali Siswanya Berbagai Keterampilan
Adapun peserta yang mengikuti tiga olahraga masyarakat yang diperlombakan, yaitu, 32 tim bakiak putra dan putri, 35 engrang putra dan putri, serta 30 tim putra putri tarik tambang.
Bakiak, salah satu olahraga tradisional yang diperlombakan. --
"Sekali lagi kami sangat berterima kasih kepada Kormi Kabupaten Ogan Ilir, yang telah mempercayakan kami menjadi tuan rumah perlombaan olahraga tradisional ini," terangnya.
Terpisah, Asisten Bidang Administrasi dan Umum Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir, M Ridhon mengatakan, Pemkab Ogan Ilir menyampaikan apresiasinya terhadap perlombaan olahraga tradisional oleh SMKN 1 Indralaya Selatan ini.
Olahraga tradisional ini merupakan olahraga yang begitu memasyarakat dan digemari oleh semua kalangan, dari yang muda sampai orang tua. Seperti halnya olahraga sepakbola dan lain-lain.
"Olahraga tradisional sedari dulu telah menjadi kegemaran anak-anak kecil, sebagai bentuk permainan yang menyenangkan hati mereka," katanya.
BACA JUGA:PWI-Polres Ogan Ilir Sepakat Tingkatkan Sinergitas Antara Mitra Kerjasama di Kabupaten Ogan Ilir
Ridhon berharap, kegiatan ini bisa menjadi media bagi anak didik di Kabupaten Ogan Ilir untuk mengenang dan membudayakan olahraga tradisional, di tengah gempuran kecanggihan teknologi.
"Hal tersebut tentunya kita takutkan, karena akan berdampak pada tergerusnya kebudayaan kita," ujarnya.