SDHA tidak termasuk dalam daftar bahan tambahan pangan yang diizinkan di Indonesia.
BACA JUGA:Juli Bayar BPJS Dipotong Sesuai Besaran Gaji, Netizen Setuju Kalau Nggak Kerja Artinya Gratis
Konsumsi SDHA dalam jumlah besar dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan.
Namun, konsumsi SDHA dalam jumlah besar dapat menyebabkan beberapa efek samping, seperti gejalanya bisa berupa mual, muntah, diare, dan sakit perut.
Pada penelitian hewan, dosis tinggi SDHA menunjukkan efek toksik pada organ-organ ini.
Selain itu pada beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa SDHA berpotensi karsinogenik, yaitu dapat menyebabkan kanker. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan hal ini.
BACA JUGA:Kumur-kumur dengan Air Garam Bikin Reda Sakit Gigi? Benarkah?
BACA JUGA:Harus Tau, Ternyata Warna Tutup Botor Air Mineral Punya Arti Loh, Coba Cek Deh!
Efek samping ini hanya terjadi jika SDHA dikonsumsi dalam jumlah yang sangat besar, jauh melebihi batas yang diizinkan.
Konsumsi SDHA dalam jumlah kecil dari makanan yang diolah biasanya tidak berbahaya.
Orang dengan alergi terhadap natrium harus berhati-hati saat mengonsumsi produk yang mengandung SDHA.
Wanita hamil atau menyusui juga sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi produk yang mengandung SDHA.
Untuk itu disarankan kepada para konsumsen terutama yang sering mengkonsumsi makanan instan atau kemasan dapat melakukan beberapa langkah ini.