Tunggu Calon Istri Belanja di Pasar 16 Ilir, Duda Anak Satu Ditodong di Bawah Jembatan Ampera

Kamis 25-07-2024,15:22 WIB
Reporter : Deni Kurniawan
Editor : Edward Desmamora

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Aksi penodongan yang diduga dilakukan pelaku-pelaku kambuhan di objek keramaian kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) dan Pasar 16 Ilir Palembang kembali terjadi.

Kali ini korbannya, Herianto (36), duda anak satu yang tengah menemani calon istrinya berbelanja pakaian di kawasan Pasar 16 Ilir Palembang.

Akibat kejadian itu, Herianto langsung mendatangi SPK Terpadu Polrestabes Palembang untuk melaporkan peristiwa yang dialaminya tersebut, Kamis 25 Juli 2024.

Diceritakannya, kejadian bermula saat dirinya ditelpon oleh seorang perempuan yang kelak akan dinikahinya.

BACA JUGA:Dua Pegawai Perempuan PNM Mekaar Muba Pasrah Dibegal, Ditodong Senpi dan Parang, Uang Nasabah Hilang

BACA JUGA:Wanita yang Dirampok dan Ditodong Pria Bersenpi Bersama 6 Orang Bocah di Kalidoni Ternyata Seorang ART

"Saya ditelpon calon istri, dia minta saya jemput sehabis belanja nanti di Pasar 16 dan singkat cerita saya langsung menuju ke Pasar 16 setibanya di taman bawah Jembatan Ampera tepatnya di sekitar Ampera Skate Park Palembang saya berhenti duduk sejenak di bangku yang ada di taman itu," katanya.

Setelah itu, lanjutnya tak lama ada seorang yang mendekatinya dengan awalnya basa-basi mengajak dirinya mengobrol.

"Tak lama orang tersebut duduk tepat di sebelah saya, sambil menempelkan pisau dan bilang jangan banyak omong dan teriak, minta duit kalau tidak pelaku bilang perut saya akan ditusuknya," ujarnya.

Menurut korban, pelaku yang tidak dikenal mendekatinya dengan mengancam menggunakan senjata tajam.

BACA JUGA:Asyik Selfie di Jembatan, Dua Remaja di OKI Ditodong Pisau, Handphone Raib

BACA JUGA:Asyik Selfie di Atas Jembatan Ampera, Pelajar Ditodong Tiga Pria Pakai Pisau Belati, Satu Ditangkap

"Saat itu pelaku langsung menanyakan dompet dan KTP saya. Saya mencoba berbohong bahwa saya hanya punya uang Rp 20 ribu, tetapi pelaku terus memaksa dan mengancam akan menusuk saya," jelasnya.

Situasi pada saat kejadian, terang Herianto tidak terlalu ramai orang karena masih pagi hari belum banyak orang yang berlalu-lalang.

"Mau teriak saya tidak bisa, memang ada beberapa orang di sekitar lokasi tapi saya diancam dengan pisau untuk tidak teriak," terangnya.

Kategori :