Setelah dipisah oleh Rana, 4 orang yang mengeroyok Eki turun ke bawah fly over Talun, mereka turun ke kolong jembatan. "Ya 4 orang itu," kenangnya.
“Beda, bukan yang ditangkap sekarang itu pelakunya,” tegas Rana saat ditanya Dedi Mulyadi.
Bahkan Rana ikut sidang di pengadilan 2 kali, semua keterangnya di sampaikan pada hakim.
“Itu benar 7 orangnya? tanya hakim ya saya jawab bukan,” tegas Rana.
Teken BAP Meski Tak Ada di TKP
Sementara itu Liga Akbar (teman Eki) mengaku terpaksa teken BAP meski tak di TKP, dia mengaku luluh dengan kata-kata ini:
“Apakah kamu tidak kasihan sama Vina-Eki?”, ujar Liga Akbar mengutip perkataan polisi yang memeriksanya 8 tahun silam.
Bapak almarhum Eki yang polisi Rudiana sebelumnya sempat minta ngobrol persoal empat mata di mobil dengan Liga Akbar.
Dan selanjutnya Liga Akbar dibaewa ke Polres Cirebon Kota, kemudian dibuatkan BAP oleh petugas polisi.
Di BAP itu Liga Akbar tahu siapa saja pelakunya, kronologi kejadiannya padahal hanya satu kali diperiksa dan disimpulkan sendiri oleh oknum penydiik.
BACA JUGA:Uya Kuya Turun Langsung ke Cirebon Berkunjung ke Rumah Keluarga Almarhumah Vina
“Nggak tahu saya disuruh ikut terus buat BAP, pemeriksaan hanya saya dengan penyidikk saja pak,” kenang Liga Akbar.
Terus pemeriksa mengatakan saya ada disitu TKP pembunuhan Vina dan Eki. “Dan saya bilang, siapa pak yang ada disitu? Dia (pemeriksa) nggak jawab. Dibilang beberapa kali kalau saya nggak tahu kejadian itu. Tapi pemeriksa nggak pecaya pak,” beber Liga Akbar lagi.