"Antarjemaah agar saling bantu bila jemaah lain mendapatkan kesulitan. Jangan sungkan meminta bantuan petugas yang bersiaga penuh di sepanjang jalur jamarat," ucapnya.
Selama di Mina, Widi menyampaikan, jemaah agar fokus melakukan aktivitas ibadah dengan memperbanyak zikir, mengingat dan mendekat kepada Allah, mengagungkan Asma Allah, baik dengan bertakbir, membaca Al-Qur’an, kalimat tauhid, dan wirid-wirid lainnya.
Jemaah haji Indonesia diminta patuhi jadwal melontar jumrah, untuk menghindari hal-hal tak diinginkan. --
Selingi zikir dengan berdoa kepada Allah, karena Mina termasuk tempat mustajab. Langitkan doa-doa dan harapan terbaik bagi pribadi, keluarga dan untuk bangsa tercinta.
"Bila tidak ada keperluan mendesak, jemaah sebaiknya tetap berada di tenda. Upayakan memakai masker selama di luar tenda, mengingat kawasan Mina yang padat dan berdebu. Kenali dengan baik identitas dan jalur menuju tenda masing-masing agar tidak tersesat," pungkas dia.
BACA JUGA:Antisipasi Penumpang Gelap, Petugas Maktab Segel Bus Pengangkut Jemaah Haji Indonesia
BACA JUGA:553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah, Kemenag: Sesuai dengan Jadwal
Hingga hari ini, tercatat jemaah haji reguler yang wafat di Tanah Suci berjumlah 120 orang dengan rincian, wafat di Bandara tiga orang, di Madinah 18 orang, di Mekkah 87 orang dan di Arafah sembilan orang. Jemaah haji khusus yang wafat berjumlah delapan orang.
Sebelumnya diberitakan, untuk keamanan, keselamatan, kenyamanan, dan ketertiban dalam melontar jumrah, Pemerintah Arab Saudi telah mengatur waktu melontar bagi jemaah haji setiap negara.
Jemaah haji harus mengikuti ketentuan waktu tersebut dan menghindari waktu-waktu larangan. Penentuan waktu lontar jumrah ini merupakan ikhtiar untuk melindungi jemaah agar dapat menjalankan prosesi ini dengan lancar dan aman.