Dalam acara ini, hasil pertanian dan peternakan dilakukan arak dan dibagikan kepada masyarakat.
BACA JUGA:Nagasari Pisang: Kue Tradisional yang Lezat, Begini Resepnya agar Manis, Lembut Disetiap Gigitan!
BACA JUGA:Nagasari Pisang: Kue Tradisional yang Lezat, Begini Resepnya agar Manis, Lembut Disetiap Gigitan!
Apitan mengajarkan nilai berbagi dan kebersamaan dalam merayakan anugerah yang diberikan oleh Tuhan.
3. Gamelan Sekaten (Surakarta)
Gamelan Sekaten di Surakarta bukan hanya sekadar perayaan musik tradisional, tetapi juga simbol keagungan Islam di Jawa.
Dalam tradisi ini, musik gamelan mengiringi perayaan Idul Adha dan acara keagamaan lainnya.
BACA JUGA:Sup Asam Pedas ala Rumahan, Sensasi Nikmatnya Hidangan Tradisional, Bikin Kalap Makan!
BACA JUGA:Sup Asam Pedas ala Rumahan, Sensasi Nikmatnya Hidangan Tradisional, Bikin Kalap Makan!
Tabuhan gamelan dimulai setelah salat Iduladha selesai, dan acara ini menjadi bagian penting dari warisan budaya Jawa.
4. Grebeg Gunungan (Yogyakarta)
Tradisi Grebeg Gunungan di Yogyakarta memperlihatkan kemegahan budaya kraton.
Dalam tradisi ini, gunungan-gunungan berisi hasil bumi diarak dari kraton ke beberapa tempat, sementara warga berebut untuk mendapatkan bagian dari gunungan tersebut.
BACA JUGA: Obat Tradisional yang Efektif Mengatasi Sakit Mata, Tak Perlu Resep Dokter!
BACA JUGA:Resep Sayur Lodeh Kacang Tolo, Sajian Tradisi Lebaran Ketupat Khas Jawa Timur yang Nikmat dan Sedap
Grebeg Gunungan mengajarkan nilai solidaritas dan berbagi di antara masyarakat Yogyakarta.