Sebelumnya, di awal Juni sejumlah hewan kurban di pedagang mulai diperiksa kesehatan oleh tim Disbunnak.
BACA JUGA:Waspada, Jelang Iduladha Marak Terjadi Aksi Pencurian Hewan Kurban di Kota Palembang
BACA JUGA:Tips Memilih Hewan Kurban Idul Adha Sesuai Syariat Islam, Yuk Disimak Biar Pahala Lebih Sempurna
Diungkapkan Sadi, semua UPTD Puskeswan serentak mulai meriksa hewan kurban di para pedagang. Dimana setiap UPTD Puskeswan ada petugasnya.
Jadi, petugas atau tim kesehatan meriksa hewan kurban antemortem atau sebelum dipotong dan juga diperiksa kesehatan hewan kurbannya post mortem atau saat dipotong.
"Hewan kurban diperiksa kesehatannya ante mortem yakni layak apa tidaknya sebagai hewan kurban," katanya.
Lalu untuk untuk pemeriksaan post mortem saat dipotong juga diperiksa kesehatan layak tidaknya daging dikonsumsi oleh masyarakat. Pemeriksaan kesehatan post mortem yaitu saat di berada di masjid-masjid.
BACA JUGA:Temukan Hewan Kurban Idaman, Mitra Kurban Desa Celikah OKI Tawarkan Sapi Bobot 500 Kg
BACA JUGA:Kurban Aman dan Nyaman, Tim Disbunnak OKI Periksa Hewan Kurban
"Pemeriksaan ante mortem meliputi kesehatan sapi dan kambing melihat kondisi hewan. Yakni harus sehat dan tidak sakit dan cacat," jelasnya.
Dijelaskan Sadi, untuk pemeriksaan hewan kurban ini Disbunnak OKI ada tim yang terdiri dari dokter hewan dan para medik. Tim ini yang ada di semua UPTD Puskeswan yang tersebar di Kabupaten OKI. Dimana terlebih dahulu melakukan inventarisir.
Lalu, barulah dan melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang dijual oleh para pedagang.
"Jadi semua pedagang hewan kurban yang dijual diperiksa kesehatannya. Sehingga masyarakat bisa membeli hewan kurban yang layak," ucapnya.
BACA JUGA:Pastikan Hewan Kurban Sehat dan Aman, Tim Disbunnak OKI Mulai Periksa Kesehatan
BACA JUGA:Update Harga Hewan Kurban Di Palembang, Berikut Tips Memilih Sapi dan Kambing yang Sehat
Lanjutnya, untuk petugas pemeriksaan hewan kurban dilakukan oleh dokter hewan dan para mediknya, di semua UPTD puskeswan ada semua.