SUMEKS.CO - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni membeberkan berbagai strategi Provinsi Sumatera Selatan dalam menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Hal ini dia sampaikan saat menjadi narasumber dalam program siaran langsung ‘Nation Hub’ bertema ‘Jurus Kepala Daerah Tingkatkan Pendapatan Asli Daerah’ stasiun TV CNBC di Kantor CNBC, Transmedia, Tendean, Jakarta Selatan, Kamis 6 Juni 2024.
“Sesungguhnya otonomi daerah adalah kemandirian artinya daerah harus mampu membiayai daerahnya sendiri sehingga semakin besar pendapatan asli daerah maka semakin mandiri daerah tersebut,” kata Agus Fatoni.
Oleh karena itu, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) juga terus mengoptimalkan PAD melalui pajak daerah dan retribusi daerah.
BACA JUGA:Launching Kantor Penerbitan Dokumen Berbasis Elektronik Secara Resmi Dibuka oleh Pj Gubernur Sumsel
Hal ini terus dilakukan secara optimal sehingga realisasi anggaran terserap optimal.
Program siaran langsung ‘Nation Hub’ bertema ‘Jurus Kepala Daerah Tingkatkan Pendapatan Asli Daerah’ stasiun TV CNBC di Kantor CNBC--
“Per hari ini realisasi PAD Sumatera Selatan sudah mencapai 45 persen dan ini sudah sesuai dengan target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi, bahkan melampaui target yang sudah ditetapkan,” ucapnya.
“Oleh karena itu, kami terus mengoptimalkan dengan berbagai upaya dan strategi sehingga pendapatan asli daerah ini bisa meningkat lagi dan jauh melampaui target,” sambungnya.
Kemudian, Fatoni mengatakan terdapat empat sumber PAD, di antaranya pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah dan pendapatan lain-lain.
BACA JUGA:BESOK! Pj Gubernur Agus Fatoni Umumkan Flyover Sekip Ujung Bakal Dibuka untuk Umum
BACA JUGA:Pj Gubernur Agus Fatoni Beri Semangat kepada Siswa-Siswi SMAN Sumsel: Sukses Itu Milik Semua Orang
Dari keempatnya, Provinsi Sumsel memiliki sumber PAD terbesar berasal dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
“Pada tahun ini kita optimis pajak kendaraan bermotor bisa lebih ditingkatkan lagi dikarenakan kami terus melakukan sosialisasi, kita beri insentif itu digratiskan, pajak progresif digratiskan dan juga ada pemutihan. Sehingga dengan adanya kebijakan ini bisa dioptimalkan,” jelasnya.