Sukses Besar! Petani di OKI Raih 3 Kali Panen Setahun dengan Program Opla

Kamis 30-05-2024,14:49 WIB
Reporter : Niskiah
Editor : Rahmat

Pj Bupati Ir Asmar mengatakan, sebagai penopang lumbung pangan nasional Kabupaten OKI terus mengoptimalisasi lahan pertanian guna menggenjot produktivitas padi. 

BACA JUGA:Simpati Netizen Pegi Tersangka Kasus Vina, Tulang Punggung Keluarga Demi Adik Rela Makan Tahu Isi Tiap Hari

BACA JUGA:Hotman Paris Minta Polisi Tangkap Pengacara Diduga Obstruction of Justice Dalam Kasus Vina

Seperti tahun ini di dukung Kementerian Pertanian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), seluas 65.000 hektare lahan sawah di OKI akan dioptimasi.

"Ada 65 ribu hektare sawah yang akan kita optimalisasi. Khusus di Desa Sibur ada 900 hektare yang sudah tahap pengerjaan. Jadi nanti yang tanam 1 kali bisa 2 kali dalam setahun yang sudah 2 kali bisa 3 kali pertanaman," ungkap Asmar usai panen raya.

Sambungnya, untuk istimewanya lagi, lahan seluas 2.500 Ha di desa tersebut dibuka olehnya, dimana kala itu menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian OKI pada tahun 2011 lalu.

"Saya ingin bernostalgia di desa ini. Sekitar 2011 kita lakukan cetak sawah baru sekitar 1.600 Hektare ditambah swadaya masyarakat. Alhamdulilah sekarang bisa sama-sama panen raya," ungkapnya.

BACA JUGA:Fitur Unggulan yang Ditawarkan Infinix Inbook Y1 Plus Neo XL30, Desain Futuristik Pas untuk Anak Muda

BACA JUGA:Tahun Ini, Pemkot Palembang Kembali Sukses Raih Status WTP dari BPK RI Sumsel, Bukti Komitmen Ratu Dewa!

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten OKI, Ir Sahrul MSi menjelaskan, optimalisasi lahan rawa dan pasang surut di OKI dimulai dengan tata kelola air yang efisien dan perbaikan infrastruktur irigasi.

"Sehingga pada saat musim hujan, kondisi lahan tidak lagi terendam lama agar lahan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian, sementara di musim kemarau masih ada cadangan air," terangnya. 

Ditambahkan Sahrul, Optimalisasi Lahan (Opla) di OKI diawali proses Survey Identifikasi Desain (SID) lahan Rawa. SID ini bertujuan untuk mengidentifikasi calon petani dan lokasi kegiatan hingga menyusun desain dan rencana infrastruktur lahan pertanian rawa dan pasang surut.

"Proses ini telah selesai dilakukan semua, hingga saat ini telah dilaksanakan implementasi dari SID itu berupa normalisasi saluran serta pembangunan tanggul," ujar dia.

BACA JUGA:Didakwa Korupsi Dana KORPRI Banyuasin Rp342 Juta, Kasipidsus: Tidak Menghapus Tindak Pidana Terdakwa

BACA JUGA:263 Calon Jemaah Haji Ogan Ilir Dilepas, Wabup Tekankan Jaga Kesehatan di Tanah Suci

Optimalisasi lahan yang dicanangkan Kementerian Pertanian, jelas Sahrul merupakan salah satu langkah strategis dalam mengantisipasi kekurangan lahan untuk memproduksi padi. 

Kategori :