Warga Desa Sungai Sodong Mesuji OKI Sampaikan Orasi Minta Perusahaan Hentikan Replanting

Senin 27-05-2024,18:19 WIB
Reporter : Niskiah
Editor : Edward Desmamora

"Karena peristiwa itu jelas kita memilih mundur dan berhenti melakukan aktivitas di lokasi. Meskipun risiko kerugian yang besar karena pekerjaan mereka terbengkalai," jelasnya. 

Lanjut dia, dari peristiwa itu, terdengar rentetan suaranya yakin itu pasti letusan senjata laras panjang, senjata besar tentunya sangat berbahaya. 

"Jadi, para pekerja kita sudah kita amankan supaya tidak ada korban,” ucapnya. 

BACA JUGA:Perhatian Khusus, Kapolres OKI Tinjau Lokasi Pekerja yang Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Kerja

BACA JUGA:Macan Polres OKI Bubarkan Balapan Liar, Amankan 3 Unit Sepeda Motor di Kayuagung

Masih kata dia, mengenai adanya peristiwa itu, pihaknya menyesalkan aksi intimidasi yang mereka alami, karena membuat sejumlah karyawan ketakutan.

Sambungnya, mengenai peristiwa itu, pihaknya berharap polisi lebih serius turun dan menangkap para pelaku teror tersebut. Tak hanya itu, polisi harus mengusut kepemilikan senjata laras panjang dan peluru.

"Sebenarnya hal seperti itu segera ditindak, ini jelas perbuatan melawan hukum. Siapa mereka kok bisa melakukan teror kepada pekerja kebun," katanya. 

Dimana sebelumnya viral video sejumlah preman menenteng senjata tajam melakukan pengancaman kepada pekerja perkebunan di Desa Sodong.

BACA JUGA:Perhatian Khusus, Kapolres OKI Tinjau Lokasi Pekerja yang Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Kerja

BACA JUGA:Macan Polres OKI Bubarkan Balapan Liar, Amankan 3 Unit Sepeda Motor di Kayuagung

Dalam video tersebut para preman yang merekam dirinya menyebarkan ancaman, supaya pekerja perkebunan pergi dari desa tersebut kalau tidak mau jadi korban keganasan mereka.

Untuk diketahui, sejumlah pekerja berawal dari ketika mereka melakukan replanting diarea Hak Guna Usaha (HGU) yang mereka miliki yaitu di daerah Desa Sungai Sodong. 

”Pukul 21.00 WIB kita mulai melakukan aktivitas replanting. Hingga satu jam lebih, masih lancar. Kemudian 22.30 WIB ada mobil double cabin yang lewat dengan mematikan lampunya. Tak lama kemudian mobil tadi kembali bersama lima mobil lainnya,” ujarnya.

Karena merasa bahwa melakukan replanting ini adalah kewajiban perusahaan yang diamanahkan negara kepada PT SWA. Sehingga teamnya pun terus melakukan penebangan pohon sawit yang sudah tidak produktif tersebut. 

BACA JUGA:Polres OKI Larang Musik Remix Orgen Tunggal pada Acara Hajatan

Kategori :