Kisahnya berfokus pada dua anak kecil yang diculik dan dibawa ke sebuah vila terpencil.
Kata “monster” dalam film ini lebih menggambarkan bahaya dan ketegangan yang dihadapi oleh karakter-karakternya.
Film Monster memiliki keunikan karena hampir tidak ada dialog. Penonton harus memahami alur cerita melalui ekspresi dan aksi para pemainnya.
Ini mengingatkan pada film Hush (2016) yang juga menggunakan minim dialog karena pemeran utamanya diceritakan bisu.
Marsha Timothy sebagai Villain memerankan karakter seorang penculik anak-anak yang enggan segan untuk menyekap dan mencederai sandera.
Penampilannya yang berbeda, termasuk rambut pendek dan tampak ketus, menambah daya tarik film ini.
Meskipun minim dialog, film ini berhasil membangun ketegangan dan menghadirkan pengalaman menegangkan bagi penonton
Walaupun tidak banyak dialog, Monster berhasil membangun ketegangan dengan aksi “petak umpet” antara Alana dan para penculiknya.
BACA JUGA:Sinopsis Film Dua Hati Biru: Perjalanan Rumah Tangga yang Penuh Dilema, Tayang di Bioskop!
BACA JUGA:5 Teori Konspirasi dalam Film Siksa Kubur Karya Joko Anwar yang Tembus Jutaan Penonton
Penonton merasakan ketegangan dan ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Marsha Timothy menonjol dalam perannya sebagai penculik dalam Film Monster karena transformasi karakter yang kuat.
Dalam film ini, dia memerankan sosok yang kejam dan misterius, dengan penampilan yang berbeda dari biasanya.
Rambut pendek dan ekspresi wajah yang tajam menambah daya tarik karakternya. Marsha Timothy berhasil menghadirkan ketegangan dan membuat penonton penasaran dengan perannya yang intens dan memukau!