SUMEKS.CO,- Hingga kini sepertinya pihak PT OKI Pulp Paper and Mills belum memberikan klarifikasi, perihal adanya dugaan kecelakaan kerja yang menewaskan satu pekerja tersedot kedalam tangki limbah.
Meski begitu, pihak Kepolisian dalam hal ini Polres Ogan Komering Ilir (OKI) telah membenarkan adanya kabar mengenai insiden kecelakaan kerja pada salah satu pabrik kertas terbesar se-Asia Tenggara tersebut.
Bahkan, Kapolres OKI AKBP Hendrawan Susanto melalui Kapolsek Air Sugihan Iptu Rio menerangkan kronologi saat insiden maut itu terjadi.
"Benar, kita mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa telah ditemukan mayat laki-laki dengan identitas Ari Wibowo di areal tempat pengolahan limbah PT OKI Pulp and Paper Mills," ungkap Iptu Rio seperti dikutip dari laman Palpos.Id Jumat 17 Mei 2024.
BACA JUGA:Korban Tewas Diduga Tersedot Pipa Limbah Pabrik Kertas di OKI Ini Banjir Ucapan Duka Cita di Medsos
Dia menerangkan, peristiwa nahas sebelum ditemukan mayat laki-laki tersebut bermula pada sekira pukul 08.30 WIB seorang kontraktor rekanan PT OKI Pulp and Paper Mills bernama Fatah Nurrohman mencari korban Ari Prabowo disekitar areal pengolahan limbah namun tidak ditemukan.
Lalu, lanjutnya Fatah Nurrohman pun melihat sepeda listrik yang sering digunakan korban Ari Prabowo terparkir di dekat tangki distribusi berjarak kurang lebih 10 meter.
"Namun, korban Ari Prabowo belum juga ketemu," ujar Iptu Rio.
Kemudian tambahnya, sekitar pukul 08.47 WIB, Fatah Nurohman pun berinisiatif untuk naik ke atas tangki distribusi pengolahan limbah.
BACA JUGA:Diduga Alami Kecelakaan Kerja, Seorang Pekerja Pabrik Kertas di OKI Meninggal Dunia Tersedot Pipa
BACA JUGA:Pengedar Narkoba di SP Padang OKI Tak Berkutik Diciduk Polisi di Rumahnya
Dan saat itu, lanjutnya Fatah Nurohman mendapati grinting atau penutup tangki distribusi pengolahan limbah jebol serta mendapati sepasang sepatu safety mengapung di dalam tangki dengan kondisi air yang berputar dan panas.
"Sekitar pukul 08.50 WIB, Fatah Nurohman pergi berlari menemui Sugeng selaku PIC ETP yang berada di area ETP primary 2 untuk melaporkan temuan tersebut," tuturnya.
Lebih lanjut diceritakannya, Fatah Nurohman beserta pekerja lain melakukan upaya evakuasi dengan cara menyedot air yang di dalam tangki menggunakan mesin pompa dibantu dengan dua alat berat jenis excavator.