Dan segala sesuatu yang ada di akhirat itu lebih baik dibandingkan dengan apapun yang ada di dunia, sehingga dia pun bersyukur kepada Allah.
Orang yang bersyukur ini memiliki pemahaman bahwa musibah yang menimpa mereka bukanlah suatu hukuman.
BACA JUGA:Allahuakbar, Muslim di Indonesia Pernah Disebutkan Rasulullah SAW, Umat yang Sangat Dicintainya?
Melainkan sebagai cara Allah untuk menguji keimanan mereka, mengampuni dosa-dosa mereka, dan mengangkat derajat mereka di akhirat.
2. Raadhi
Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih Al ’Utsaimin, salah satu golongan manusia saat tertimpa musibah adalah golongan yang ridha atau raadhi.
Orang yang ridha adalah mereka yang menerima musibah yang menimpa mereka dengan penuh kerelaan.
Mereka tidak merasa terganggu oleh musibah tersebut dan melihat bahwa musibah itu datang dari Allah.
Mereka menerima musibah tersebut dengan kerelaan yang sempurna, tanpa ada rasa kecewa atau menyesal.
Keadaan orang yang ridha ini lebih tinggi derajatnya dari keadaan orang yang bersabar.
Meskipun demikian, keridhaan seperti ini adalah lebih utama (mustahab), tetapi bukan merupakan suatu kewajiban.
Orang yang ridha ini memiliki pemahaman bahwa musibah yang menimpa mereka bukanlah suatu hukuman, melainkan sebagai cara Allah untuk menguji keimanan mereka.
BACA JUGA:5 Waktu Terlarang Mengerjakan Ibadah Shalat Bagi Umat Muslim, Catat!