Rasulullah SAW dan para sahabat berangkat dari Madinah dengan hati yang damba hendak memasuki Umm’l-Qura (Makkah) dan bertawaf di Baitullah.
Ketika Rasulullah memasuki Masjidil Haram, beliau menyelubungkan jubahnya dan membiarkan lengan kanannya.
Penduduk Makkah keluar dari Makkah untuk menyingkir ke perbukitan selama Nabi Muhammad dan kaumnya melaksanakan umrah sebagaimana tersebut dalam perjanjian Hudaibiyah.
BACA JUGA:Sejarah Kesultanan Palembang Darussalam, Menyimpan Beragam Peristiwa dan Tradisi
5. Rasulullah SAW Menikahi Sayyidah Maimunah binti Al-Harits
Sayyidah Maimunah adalah wanita terakhir yang dinikahi oleh Nabi Muhammad.
Nabi Muhammad mengganti nama aslinya Barrah menjadi Maimunah, yang berarti impian, harapan, dan keberkahan, setelah menikahinya.
Sebelum menikah dengan Nabi Muhammad, Maimunah pernah menikah dengan Mas’ud bin Amr al-Tsaqafi dan Abu Rahm bin Abdul Uzza dari Bani Amir bin Lu’ay.
Namun, kedua pernikahan tersebut berakhir karena alasan tertentu dan kematian suaminya.
Pernikahan mereka terjadi pada bulan Syawal tahun 7 Hijriyah, ketika Nabi Muhammad tengah mengerjakan umrah al-qadha, Maimunah berusia 26 tahun ketika dinikahi oleh Nabi Muhammad.
Pernikahan mereka dilangsungkan di Sarif, sebuah tempat di luar Makkah, Rasulullah menikahi Maimunah dengan mahar 400 dirham.
Setelah pernikahan, Nabi Muhammad dan rombongannya langsung kembali ke Madinah.