caused by all inappropriate comments that came into your social media account.
Indonesia Football Association @pssi and Indonesia National Football Team @timnas.indonesia, we are fully respecting diversity and embracing all cultures with an open mind.
As a nation we always stand to combat racism and hate speech in every possible way.
Seperti diberitakan, Federasi sepakbola Guinea lewat akun instagramnya menyebut bahwa menang lawan Timnas Indonesia U-23 adalah kemenangan yang mudah.
Akun instagram @guineafootballfederation menuliskan ksepsen di foto punggawa Timnas-nya bahwa kemenangan mereka sebagai “Easy Winnnn!!!!!”.
Namun menurut pemerhari sepakbola Indonesia dr Farhan Bola, Timasn Guinea U-23 hanya menag atas hadiah penalti dari wasit, bahkan sampai 2 kali dapat penalti.
“Apaan!! pemain Guinea diluardugaan kita permainnya, pemainnya gampang jatuh, kesenggol angin pemain Guinea pasti juga jatuh,” kritik dr Farhan Bola.
BACA JUGA:Mengubur Mimpi Tampil di Olimpiade Paris, Timnas Indonesia Tumbang 1-0 atas Guinea
Sebelum laga, netizen bahkan menilai pemain Guinea dengan tubuhnya yang besar dan kekar pasti akan menyulitkan pamain Timnas Garuda, bahkan disbeut takut kalau Witan kesenggol pemain Guinea.
“Ini pemain Gunea memang gede-gede orangnya, tapi ternyata lebih culun, lebih lembek, letoy gampang jatuh,” cetusnya.
Bahkan kalau tidak ada penalti, lanjut dr Farhan Bola, pemain Guinea tak akan menang lawan Timnas Indonesia.
“Sudah dibantu penalti sama wasit 2 kali juga nggak bakal bisa menang kalu nggak dapat penalti,” tegasnya.