Sepatu dengan merk Bata akhir-akhir ini ramai diperbincangkan karena pabriknya yang berlokasi di Purwakarta ini dikabarkan telah resmi menutup pabriknya hingga banyak karyawannya di PHK.
BACA JUGA:Berapa Angsuran Kredit Mobil Toyota Kijang Innova serta Simulasinya, DP 99 Juta Rupiah Saja
Tutupnya pabrik Bata di Purwakarta ini kabarnya lantaran tergerus oleh zaman serta popularitasnya semakin menurun serta kalah bersaing dengan merk lainnya.
Menarik untuk diulas mengenai sejarah panjang, dari salah satu produk alas kaki yang selama beberapa dekade ini cukup populer dikalangan masyarakat khususnya di Indonesia.
Dirangkum dari berbagai sumber Minggu 5 Mei 2024, pertama kali Bata masuk ke Indonesia pada tahun 1931 dan sukses menjadi salah satu sepatu favorit dibandingkan merk lainnya.
Banyak yang mengira Bata adalah produk dalam negeri, padahal produk alas kaki yang satu ini berasal dari Negara Ceko, dengan pendirinya sebuah keluarga bernama Tomas, Anna, dan Antonin Bata.
BACA JUGA:KUR Mandiri Jenis Super Mikro Cocok untuk UMKM, Angsuran Cuma Rp100 Ribuan, Plafond Puluhan Juta
BACA JUGA:Kinerja J Trust Bank Kembali Tumbuh Positif di Kuartal I 2024
Oleh sebab itulah diberi merk Bata sesuai dengan nama pendirinya saat itu.
Keluarga Bata ini telah mengoperasikan sekitar 4 unit bisnis internasional yakni Bata Eropa, Bata Asia Pasifik-Afrika, Bata Amerika Latin, dan Bata Amerika Utara
Produk mereka juga sudah hadir di lebih dari 50 negara di seluruh dunia dan sudah berhasil menjual miliaran pasang sepatu sejak pertama kali berdiri.
Nama lengkap perusahaan Bata adalah T&A Bata Shoe Company. Dengan letak kantor pusat yang berada di negara Switzerland tepatnya di Kota Lausanne.
BACA JUGA:BritAma Valas Beri Kemudahan Nasabah dalam Transaksi dan Ketenangan Saat Ibadah Haji di Tanah Suci
Masuknya Bata ke Indonesia dimulai dengan kerjasama Bata dengan NV, Netherlandsch-Indisch, sebagai importir sepatu beroperasi di Tanjung Priok.