SUMEKS.CO - Analisis Fat Cat dari sisi psikolog, latar broken home dan distorsi kognitif dimana kasih sayang itu artinya adalah uang.
Demikian pendapat Ferdian Permana seorang psikolog. “Sejak kecil Fat Cat ini tidak pernah mendapatkan kehangatan, relasi yang dekat, rasa cinta, rasa dibutuhkan, rasa diinginkan,” jelasnya.
Kasih sayang dari orang yang seharusnya memberikan hal itu, yaitu orang tuanya.
“Fat Cat ini tentu ingin disayang dan ingin dicintai dan dia ingin dibutuhkan, maka dia berusaha untuk memberikan itu dulu,” jelas Ferdian Permana.
Membeirkan semua kehangatan, semua yang dibutuhkan oleh orang lain dulu, dengan harapan nanti orang lain itu akan memberikan apa yang dia inginkan.
“Tapi sayangnya, mungkin ada sedikit distorsi kognitif disini dimana dia berpikir kalau yang namanya kehangatan, kasih sayang, rasa peduli itu artinya adalah uang,” ungkapnya.
Sehingga apa yang Fat Cat berikan kepada orang lain adalah harta dan benda.
“Nah disitulah dia mulai memberikan itu kepada si perempuan (Tan Zhu). Tapi sayangnya si perempuan tersebut tidak memberikn hal yang sama kepada dia (Fat Cat),” urainya.
Karena ada chat yang tersebar di masyarakat bahwa si Fat Cat bilang aku bosen makan sayur terus, pengennya makan ayam goreng.
“Itu ‘kan berarti dia pengen dibeliin gitu sama pacarnya ini, tapi si pacarnya malah bilang belilah gitu”.