Namun, mereka tetap harus berhati-hati dan waspada karena air mungkin masih bisa naik kembali jika hujan turun lagi.
BACA JUGA:Ini Arti Bebas Bersyarat Oknum Dosen 'Predator' Reza Ghasarma, Wajib Lapor Setiap Bulan?
BACA JUGA:Pj Bupati Sandi Fahlepi Pastikan Layanan Publik Berjalan Dengan Baik, ASN Sigap, Masyarakat Puas!
Menurut Hidayatulah (38) warga Jl RA Kartini, Kelurahan Pasar II, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, bahwa banjir seperti hampir setiap tahun terjadi terutama ketika memasuki musim hujan.
Adapun penyebabnya selain intensitas air hujan yang tinggi, juga adanya penyempitan dan pendangkalan Sungai Aur yang merupakan anak Sungai Enim sehingga ketika ditimpa hujan lebat setengah hari saja, debit air Sungai Aur langsung meluap dan menggenangi perumahan warga.
"Saya bisa dikatakan begadang ketika melihat hujan tidak henti-henti. Ketika air sudah naik saya langsung mengamankan perabotan terutama yang tidak tahan air dan mengamankan kendaraan ke tempat yang lebih tinggi," ujarnya.
Lanjut Hidayat, pihaknya berharap kepada Pemerintah untuk mencarikan solusi yang tepat dan cepat sehingga warga terutama yang rumahnya di dekat aliran Sungai Aur tidak lagi kebanjiran seperti melakukan normalisasi dan rehabilitasi Sungai Aur serta mengganti gorong-gorong dengan jembatan permanen yang lebih tinggi sehingga air mengalir tidak terhambat.
BACA JUGA:Menteri Perdagangan Tindak Tegas Kapal Tanker Ilegal di Palembang! Ini Modusnya...
BACA JUGA:Dua Bocah Perempuan yang Hanyut dan Tenggelam di Sungai Enim Ditemukan Tim SAR Gabungan
Kemudian untuk bisa meninggikan badan jalan RA Kartini sehingga tidak terendam banjir dan memperlancar arus lalulintas.
"Genangan itu cuma beberapa jam, tetapi repotnya sebab harus beres-beres perabotan," pungkasnya.