3. Membaca dengan Tartil
Tartil berarti membaca Al-Qur'an secara perlahan, tidak tergesa-gesa dan sesuai kaidah tajwid dan hal ini sangat dianjurkan dalam syariat Islam.
Menurut Imam A-Zarkasyi, tartil berarti membaca Al-Qur'an dengan memperjelas setiap huruf, membaca dengan fasih disertai menghayati makna, teratur nafasnya tatkala membaca, serta tidak melipat-lipat huruf.
BACA JUGA:Adab Ketika Haid Tiba, Dijamin Anti Mood Swing, Jangan Lupa Terapkan di Bulan Ramadhan
BACA JUGA:Ziarah Kubro Dimeriahkan Marching Band Siswa Madrasah Ibtidaiyah Adabiyah 2 dengan Salawat Jibril
Nabi Muhammad SAW memberi contoh dalam membaca Al-Qur'an dengan tartil, tidak lambat dan tidak cepat.
Rasulullah bersabda bahwa orang yang membaca Al-Quran kelak akan diseru: "Bacalah, telitilah, dan tartilkan sebagaimana kamu dahulu di dunia mentartilkannya, karena kedudukanmu berada di akhir ayat yang engkau baca." HR. Abu Dawud dan Tirmidzi.
Membaca Al-Qur'an dengan tartil akan membuat pemahaman lebih jelas karena dengan tartil akan membuat Anda lebih mudah menyerap makna dari ayat-ayat Al-Qur'an.
Membaca Al-Qur'an dengan tartil akan membuat Anda merasakan suasana khusyuk dan tenang.
BACA JUGA:Jangan Asal Ngomong! Berikut 6 Adab Menasihati Dalam Syariat Islam Biar Nggak Bikin Tersinggung
BACA JUGA:Berdebat Tidak Dilarang Lho! Ini 10 Adab Menurut Pandagnan Islam Ketika Adu Pendapat
Setiap huruf harus diucapkan dengan makhraj (tempat keluarnya huruf) yang benar, berhenti pada tempat yang benar.
Membaca semua harakat dengan benar, yakni menyebut fathah, kasrah dan dhommah dengan perbedaan yang jelas.
Mengeraskan suara sampai terdengar oleh telinga kita, sehingga Al-Qur'an dapat mempengaruhi dan meresap ke hati.
4. Tidak Membaca di Samping Orang Shalat
BACA JUGA:11 Adab Islami yang Perlu Diajarkan Orang Tua Sejak Dini Kepada Buah Hati