Selain itu, pemerintah juga perlu memperkuat layanan kesehatan primer agar semua bisa mendiagnosis kanker limfoma dengan tepat.
Penyintas limfoma Hodgkin, Intan Khasanah, menetapkan pengalaman pribadinya bahwa dia pernah didiagnosis dan diberikan obat tuberkulosis selama delapan bulan sejak awal memeriksakan diri ke rumah sakit dengan gejala demam tinggi dan benjolan kecil di leher.
Padahal, setelah pemeriksaan ulang, ternyata dia terkena kanker limfoma.
BACA JUGA:Mengenal Buah Keranji, Hanya Bisa Ditemukan Di Sedikit Belahan Bumi
BACA JUGA:5 Cara Efektif Menurunkan Kolesterol dengan Gaya Hidup Sehat, Yuk Terapkan!
”Karena delapan bulan salah minum obat ya sudah telanjur stadium empat, sudah menyebar ke mana-mana kankernya. Namun, waktu akhirnya didiagnosis kanker, ya alhamdulillah karena akhirnya misteri terpecahkan. Jadi tinggal menjalani solusi pengobatannya,” kata Intan.
Intan menjalani terapi selama hampir tujuh tahun untuk kanker limfoma stadium 4 yang menjangkitinya.
Pada 2018, setelah menjalani 26 kali kemoterapi, 70 kali radiasi, dan 5 kali operasi, Intan dinyatakan bebas dari kanker. Hingga pada tahun 2018, dia bisa menyelesaikan kuliahnya dengan baik.
Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Eva Susanti mengatakan, deteksi dini menjadi permasalahan utama penyakit kanker di Indonesia.
BACA JUGA:Resep Menurunkan Kolesterol dari dr Zaidul Akbar, Tubuh Jadi Lebih Sehat
BACA JUGA:Mitos dan Fakta: Minum Air Teh Saat Berpergian Jauh Penyebab Beser?
Hampir 70 persen kasus kanker ditemukan pada stadium lanjut, padahal jika diagnosis bisa dilakukan lebih awal, 9 dari 10 penderita bisa bertahan hidup lima tahun setelah diagnosis.
Namun, jika kasus baru ditemukan pada stadium lanjut, peluangnya menurun menjadi 1 dari 10.
Untuk memperkuat layanan primer agar bisa mendeteksi dini kanker, Eva menyebut Kemenkes tengah melakukan perbaikan laboratorium kesehatan masyarakat.
Kemenkes juga sedang menyusun daftar obat-obatan yang sulit diakses agar stoknya selalu tersedia bagi masyarakat.
BACA JUGA:Ada Lidah Buaya, Berikut 5 Makanan Penurun Asam Lambung yang Enak Dikonsumsi