Ibnu ’Umar radhiyallahu ’anhuma mengatakan, “Sesungguhnya orang-orang Jahiliyah biasa melakukan puasa pada hari ’Asyura. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pun melakukan puasa tersebut sebelum diwajibkannya puasa Ramadhan, begitu pula kaum muslimin saat itu. Tatkala Ramadhan diwajibkan, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mengatakan: Sesungguhnya hari Asyura adalah hari di antara hari-hari Allah. Barangsiapa yang ingin berpuasa, silakan berpuasa. Barangsiapa meninggalkannya juga silakan.”
BACA JUGA:Jangan Lewatkan, 7 Keuntungan Bersedekah di Bulan Puasa, Cek Disini
Mengenai tata cara Puasa Arafah dan Asyura cukup mudah dan sama seperti puasa lainnya yakni disunnahkan makan sahur, menyegerakan berbuka jika sudah waktunya dan menahan hal yang membatalkan puasa.
Adapun niat dari berpuasa tentu berbeda antara puasa arafah dengan puasa asyura.
Niat puasa arafah ialah sebagai berikut,
“Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.”
BACA JUGA:Penderita GERD Jangan Khawatir Puasa, Malah Ada Manfaatnya Loh, Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Rahasia Kenyang Seharian Saat Puasa, Ini 7 Makanan Tinggi Serat untuk Sahur, Bye-bye Rasa Lapar!
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
Sedangkan niat puasa asyura ialah sebagai berikut,
“Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.”
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
BACA JUGA:Sering Ditemui Saat Ramadan, Inilah 5 Manfaat Air Kelapa untuk Berbuka Puasa
BACA JUGA:Ikuti 8 Kebiasaan Sehat Rasulullah SAW Saat Berpuasa, Dapatkan Manfaat Luar Biasa
Atau bisa juga dengan membaca niat,