Ada beberapa variasi dial, beberapa dengan track menit bulat asli, yang lain dengan dial tonneau yang diisi angka Romawi. Belum ada model Kronograf Cartier Tortue Monopoussoir sejak saat itu. Sampai sekarang, itu saja.
Dalam kasus Kronograf Cartier Tortue Monopoussoir yang baru, tampaknya Cartier tidak berniat mengubah model langka ini menjadi sesuatu yang tersedia secara luas.
BACA JUGA:Wow, Jam Tangan Bulgari Berlapis Emas Kuning Terinspirasi Koin Romawi Kuno
Tortue Monopoussoir baru dibatasi hanya 400 buah di kedua versi. Tapi model kura-kura ini sepertinya akan tetap menjadi spesies yang terancam punah di alam semesta Cartier.
Versi baru ini sangat mirip dengan model era CPCP. Ukurannya tetap sama yaitu panjang 43,7 mm, lebar 34,8 mm, dan tebal 10,2 mm.
Namun, tata letak dialnya tampaknya sedikit lebih mirip dengan aslinya tahun 1928. Ada model CPCP dengan tata letak serupa, namun sebagian besar sedikit lebih rumit.
Misalnya, mereka menampilkan lebih banyak angka pada sub-dial. Model baru terlihat lebih bersih dan klasik.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Jam Tangan Casio di Bawah Rp500 Ribuan, Keren dan Legendaris
BACA JUGA:Jam Tangan Eiger Paling Rekomended dengan Desain Stylish, Bikin Kesan Anak Gunung Abis!
Segitiga dekoratif di sudut juga muncul kembali, mengisi dial jam. Permukaan dial jam sekarang berwarna opaline (beku sangat halus), bukan putih atau guilloché.
Untuk model terbar, perubahan terbesar terjadi di bagian dalam, di mana kini Kolektor akan menemukan MC kaliber 1928 yang baru.
Kolektor juga akan segera melihat gerakan ini sekarang dibentuk untuk mengisi kasus Tortue. Layar safir bundar digantikan oleh jendela berbentuk tong.
Secara teknis, kaliber ini tidak lagi dilengkapi sistem pinion berosilasi khas THA untuk mengaktifkan kronograf.
BACA JUGA:Ini Jam Tangan Kelas Atas Berlapis Emas Murni, Bikin yang Pakai Ganteng Gak Ketulungan!
BACA JUGA:Berlapis Emas, Jam Tangan Raven Vintage Gold Pilihan Terbaik untuk Para Sultan dan Miliarder