BACA JUGA:KKB Papua Kembali Berulah, Tembak Prajurit TNI, Praka Riadi Jadi Korban ke-6 Egianus Kogoya dkk
Jembatan itu sangat strategis karena merupakan jalur utama trans Wamena–Mulia.
Pasca bajir bandang itu Pemkab Puncak Jaya menggelar rapat terbatas (ratas) mengenai penanganan musibah itu.
Kemudian, Pj Bupati Puncak Jaya Tumiran mengambil langkah dengan mendatangkan alat berat.
Tujuannya untuk membuka akses jalan yang terputus.
BACA JUGA:KKB Papua Kembali Berulah, Tembak Prajurit TNI, Praka Riadi Jadi Korban ke-6 Egianus Kogoya dkk
Pengerjaan pembukaan jalan itu dilakukan sejak saat itu juga.
Pemkab Puncak Jaya bekerja keras agar nantinya jalan tersebut secepatnya dapat digunakan masyarakat.
Baik untuk mobilisasi kebutuhan pokok maupun sebagai jalur transportasi.
Selain itu pemkab juga menambah alat berat yang bekerja dan juga personel yang bekerja dalam rangka membuka akses jalan tersebut
BACA JUGA:KKB Papua Kembali Berulah, Tembak Prajurit TNI, Praka Riadi Jadi Korban ke-6 Egianus Kogoya dkk
Menurut pemilik akun @yuri, tarif angkut Rp500ribu itu uang kecil kalau di Papua: “Udah kayak pertalit di Jawa 10.000 disana 100.000,” ungkapnya.
Namun menurut akun @Mr green di Papua sudah satu harga BBM: “Lah pertalite sudah satu harga sekarang di PAPUA jangan sok tahu,” tegasnya.