PALEMBANG, SUMEKS.CO - Polda Sumsel bakal mendirikan 92 Pos selama Operasi Ketupat Musi 2024 yang akan dilakukan menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 H mendatang.
Sebanyak 92 pos yang akan didirikan tersebut terdiri dari 55 Pos Pengamanan (Pos Pam), 23 Pos Pelayanan (Pos Yan) dan 13 Pos Terpadu.
Dengan menerjunkan sebanyak 1.563 personel terdiri dari 223 dari Polda Sumsel dan 1.340 personel dari Polres jajaran.
Dukungan dari instansi terkait sebanyak 3.480 personel. Yakni sebanyak 329 TNI, 379 personel Dishub, 396 Sat Pol PP, sebanyak 270 Dinkes, termasuk 85 personel Damkar dan lainnya sebanyak 2.021 personel.
BACA JUGA:Operasi Ketupat Musi 2024, Kapolda Sumsel: Antisipasi Perlintasan Kereta Api Titik Utama Kemacetan
BACA JUGA:Kasus Kecelakaan Lalu Lintas Selama Operasi Ketupat Musi 2023 di Wilayah Polda Sumsel Meningkat
Selain itu, juga akan menyediakan sarana prasarana terdiri dari 6 unit mobil Patroli PJR, 21 unit patroli tol, 29 mobil derek tol, 11 unit mobil ambulans tol, 182 mobil patroli Pos Pam dan pelayanan terpadu, 18 unit mobil derek dan 91 unit mobil ambulans.
Pelaksanaan Operasi Ketupat Musi 2024 ini diawali dengan rapat koordinasi (rakor) lintas sektoral di Mapolda Sumsel yang dipimpin Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo.
Kapolda Sumsel mengatakan pihaknya bersama seluruh stake holder menggelar Operasi Ketupat dalam rangka memberikan keamanan dan pelayanan kepada masyarakat.
Menciptakan rasa aman nyaman tertib dan lancar dalam berlalu lintas dimasyarakat khususnya pelaksanaan ibadah perayaan Hari Raya Idulfitri melalui berbagai kegiatan kepolisian.
BACA JUGA:Pamatwil Polda Sumsel Pantau Pos Operasi Ketupat Musi 2023 Polres Ogan Ilir
BACA JUGA:Polda Sumsel Standby On Call Selama Monitoring Operasi Ketupat Musi 2023
“Polri tidak mungkin bisa melaksanakan tugas ini secara maksimal tanpa adanya kerja sama yang baik bersama seluruh stake holder yang ada. Kami sangat mengharapkan sinergitas dan kerja sama dinas instansi terkait,” ujarnya.
Kapolda Sumsel menilai, permasalahan utama yang dihadapi saat musim Lebaran adalah soal kemacetan lalulintas, di samping gangguan lain berkaitan dengan kondisi alam seperti banjir dan longsor.
“Permasalahan kemacetan yang dialami di wilayah Sumsel ini utamanya terkait dengan intensitas di perlintasan kereta api. Kita ketahui bersama bahwa aktifitas perjalanan kereta api bisa mencapai 18 kali setiap hari. Dengan panjangnya rangkaian kereta api, memerlukan setidaknya waktu 4 sampai 5 menit untuk melintas," terang Kapolda.