SUMEKS.CO – Musim Haji tahun 2024 masih tetap didominasi jemaah lansia dan berisiko tinggi (risti). Berdasarkan data Siskohat Keehatan Kemenag RI, Dari 200.362 jemaah, sekitar 76 persen masuk kategori risti.
'' Temuan ini merata di hampir semua daerah. Jenis penyakit yang paling banyak diderita jemaah haji adalah dislipidemia (kelainan pada lemak dalam darah), hipertensi, diabetes, jantung, dan penyakit hati,'' kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI, Lilik Mahendro Susilo, Kamis 23 Maret 2024.
Fakta itu menunjukkan jika kondisi kesehatan jemaah haji Indonesia yang didominasi lansia menjadi faktor utama tingginya angka jemaah risti.
Kemenag RI, berupaya semaksimal mungkin melakukan pemeriksaan kesehatan jemaah haji lansia dan risti. Apalagi, cuaca yang dihadapi saat menjalankan ibadah haji 2024, memasuki musim panas ekstrem.
BACA JUGA:Rekrutmen Petugas Haji 2024 Dimulai, Puluhan Peserta Ikuti Tes CAT Kemenag OKI
BACA JUGA:Biaya Haji 2024 Rp 56 Juta, 349 JCH Kabupaten OKI Bakal Berangkat
"Oleh karena itu, dalam pemeriksaan kesehatan, ditekankan betul jemaah yang akan berangkat harus memenuhi syarat istitaah. Jika mampu secara jasmani, JCH tersebut boleh diberangkatkan," tegas Lilik.
Di Sumatera Selatan, tercatat 351 jemaah haji masuk kategori lansia, dengan usia di atas 80 tahun hingga 100 tahun.Prioritas bagi lansia ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan semua jemaah, tanpa terkecuali, dapat merasakan pengalaman spiritual haji yang optimal.
Di sisi lain, jemaah risti mendapatkan perhatian khusus. Data menunjukkan bahwa 76% jemaah haji Indonesia masuk kategori risti, dengan penyakit terbanyak adalah dislipidemia, hipertensi, diabetes, jantung, dan penyakit hati.
Untuk memastikan kesehatan jemaah, Kemenag RI memberlakukan pemeriksaan kesehatan yang ketat. Jemaah harus memenuhi syarat istitaah, yaitu mampu secara fisik dan mental untuk melaksanakan ibadah haji. Jika tidak, mereka akan dirujuk ke tahun berikutnya.
BACA JUGA:Haji Makin Dekat! 464 JCH OKI Siap Berangkat ke Tanah Suci
Jemaah lansia dan risti akan mendapatkan perhatian khusus dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Kemenag telah menyiapkan berbagai langkah untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan ibadah mereka.
Jemaah lansia dan risti akan menjalani pemeriksaan kesehatan yang lebih mendalam untuk memastikan kondisi mereka fit untuk perjalanan haji. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan mereka selama perjalanan dan ibadah di Tanah Suci.
Petugas kesehatan dan relawan akan mendampingi jemaah lansia dan risti selama perjalanan haji. Pendampingan ini akan membantu mereka dalam berbagai hal, mulai dari aktivitas sehari-hari hingga pelaksanaan ibadah.