Bukan tanpa sebab, pembunuhan yang dilakukan Putri tidak lain adalah karena masalah utang piutang.
BACA JUGA:Cerita Istri Aiptu FN saat Belasan Debt Collector Hadang Mobil di Parkiran Mall, Suami Terluka
BACA JUGA:10 Fakta Mobil Aiptu FN yang Dirampas Debt Collector hingga Berujung Penembakan di Parkiran Mall
Kronologi bermula pada saat Roslindawati bertandang ke rumah Putri untuk menagih utang sebesar Rp3,5 juta.
Di sisi lain, ibu dari tiga orang anak itu belum memiliki uang untuk melunasi utang-utangnya.
Keduanya pun terlibat percekcokan hebat, hingga akhirnya korban Roslindawati emosi dan menendang tubuh tersangka Putri, tersangka pun membalas dengan tamparan namun ditangkis korban.
Pada saat itulah, emosi tersangka memuncak dan mendorong hingga mencekik korban di rumahnya dengan menggunakan sabuk kulit berwarna hitam.
BACA JUGA:Oknum Polisi Tembak dan Tusuk Debt Collector di Parkiran Mall Palembang, Begini Kata Polisi
BACA JUGA:Tagih Cicilan di Parkiran Mall di Palembang, 2 Debt Collector Ditembak dan Ditusuk oleh Oknum Polisi
Tersangka pun bergegas mengambil senjata tumpul (besi) dan langsung memukul kepala korban.
Pada kondisi sudah lemas, terduga pelaku ke belakang mengambil besi dan kembali digunakan untuk memukul korban di bagian kepala belakang.
Setelah memastikan korban tewas, Putri menyimpan jasad Roslindawati di salah satu kamar yang tidak digunakan.
Jasad korban digulung menggunakan kasur dan seprei bergambar hello kitty dan didiamkan selama dua malam.
BACA JUGA:Mobil Avanza Dibawa Kabur 7 Orang yang Mengaku Debt Collector, Sopir Travel di Palembang Ini Terdiam
Demi meninggalkan jejak atas perbuatannya, tersangka lantas menyuruh anaknya yang masih berusia 13 tahun untuk membuang kasur berisi jasad korban ke Sungai Cipelang di Cikareo, Warudoyong, Kota Sukabumi.