Imam Ahmad bin Hanbal pun menerima tawaran tersebut, beliau masuk ke rumah penjual roti dan duduk dibelakang penjual roti.
Imam Ahmad bin Hanbal tidak memperkenalkan diri pada saat itu, penjual roti itu pun tidak berbicara ketika tidak ditanya oleh Imam Ahmad.
Penjual roti ini memiliki kebiasaan unik, yaitu selalu melafalkan istighfar, "Astaghfirullah", saat membuat adonan roti.
BACA JUGA:Salat Tarawih Bagi Perempuan Muslimah, di Masjid atau di Rumah? Begini Menurut Hukum Islam
Saat penjual roti itu sedang tidak ditanya Imam Ahmad bin Hanbal, beliau beristighfar saat membuat adonannya.
Penjual roti itu selalu beristighfar saat memberi garam, memecahkan telur, dan mencampur adonan.
Imam Ahmad kemudian bertanya kepada penjual roti tersebut, “Sudah berapa lama kamu telah melakukan istighfar.”
Penjual roti itu pun menjawab, “Sudah lama sekali, Syekh. Saya menjual roti sudah tiga puluh tahun. Semenjak itulah saya lakukan”
BACA JUGA:Mengenal Bayt Al-Hikmah, Perpustakaan Terbesar Dunia Sebagai Pusat Keilmuan Zaman Keemasan Islam
BACA JUGA:Cara Mengerjakan Salat Tarawih Sendirian di Rumah Sesuai Anjuran Islam, Begini Urutan yang Benar
Imam Ahmad pun bertanya kembali, “Apa hasil perbuatanmu ini?”
Penjual roti itu kemudian menjelaskan, “(Lantaran wasilah istighfar), tidak ada hajat yang saya minta, kecuali pasti dikabulkan oleh Allah. semua yang sayang minta Allah langsung terima, semua dikabulkan Allah kecuali satu hal. Masih satu yang belum Allah kabulkan”
Imam Ahmad bin Hanbal pun kembali bertanya, “Apakah itu yang belum dikabulkan?”
Penjual roti itu pun menjawab, “Saya meminta kepada Allah supaya dipertemukan dengan Imam Ahmad”