SUMEKS.CO - Sakit maag saat puasa bisa menjadi tantangan dan biasanya terjadi karena perubahan pola makan dan waktu berbuka.
Maag adalah kondisi yang seringkali menimbulkan ketidaknyamanan pada perut bagian atas sehingga akan sangat menggangu kekhusyukan saat menjalankan serangkaian ibadah.
Penderita asam lambung perlu memperhatikan makanan selama berpuasa agar tetap nyaman dan sehat. Berikut beberapa tips menghindari maag yang bisa membantu:
1. Hindari Makanan Pedas, Asam, dan Berlemak
BACA JUGA:7 Tips Menjaga Kebersihan Mulut Saat Berpuasa, Dijamin Berhasil!
BACA JUGA:Debat tak Berkesudahan, Buka Puasa dengan Air Es dan Air Hangat, Mana yang Sehat?
Makanan pedas, asam, dan berlemak dapat memicu peningkatan produksi asam lambung. Oleh karenanya sangat penting untuk hindari makanan seperti makanan pedas, cokelat, kopi, minuman bersoda, dan makanan berlemak seperti daging sapi dan kentang goreng.
Pilih makanan bersih (clean food): Konsumsi makanan yang bersih dan sehat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Hindari makanan olahan dan makanan cepat saji yang mengandung banyak lemak dan bahan tambahan.
Perhatikan jam makan dan jangan makan terlalu banyak saat sahur atau berbuka. Usahakan untuk makan dalam porsi yang wajar dan hindari makan terlalu larut malam.
Terakhir konsultasikan kepada dokter jika memiliki kondisi asam lambung yang lebih serius, konsultasikan juga dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik.
BACA JUGA:Minuman Baik Dikonsumsi Ketika Sahur Agar Tubuh Tetap Bugar Saat Puasa
BACA JUGA:Catat Batas Aman Konsumsi Gula Harian, Buka Puasa Dengan Makanan Manis Jangan Kalap Ya!
Asam lambung naik saat puasa bisa menjadi masalah bagi beberapa orang. Berikut beberapa tips untuk mengatasi asam lambung selama puasa:
2. Hindari Makanan atau Kebiasaan yang Memicu Asam Lambung
Gorengan, makanan berlemak, asam, dan pedas dapat memperburuk gejala asam lambung,.oleh karena itu sangat baik untuk memilih makanan yang bersih dan sehat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
Hindari minuman berkafein seperti minuman seperti kopi, teh, dan soda.
BACA JUGA:3 Waktu Terbaik Olahraga Saat Puasa, Tetap Jaga Kesehatan Fisik Ibadah Lancar
BACA JUGA:Berolahraga Saat Puasa, Amankah? Simak Tipsnya!
Hentikan juga kebiasaan merokok sebab merokok dapat memperburuk gejala asam lambung. Jika saat ini masih merokok, maka pertimbangkan untuk berhenti.
3. Menejemen Pola Makan
Sahurlah dengan teratur dan usahakan selalu sahur setiap hari. Jangan melewatkan sahur karena ini dapat memperburuk gejala maag.
Selain itu saat sahur pilihlah makanan yang kaya serat dan lambat dicerna, seperti nasi merah, kentang, dan kacang-kacangan.
BACA JUGA:Simak 7 Tips Berpuasa Ramadan bagi Penderita Gastroesophageal Reflux Disease
Selain mengatur pola makan saat sahur, berbuka puasa juga tidak boleh sembarang, alias harus tepat waktu.
Jangan menunda-nunda waktu berbuka puasa ketika azan magrib sudah berkumandang. Berbuka puasa tepat waktu sangat penting untuk mencegah kambuhnya maag, dan makanlah dengan porsi yang tidak terlalu banyak dalam satu waktu.
Minum banyak air di waktu berbuka dan sahur dengan delapan gelas yang dapat disesuaikan, seperti saat berbuka dua gelas, setelah solat magrib dua gelas lalu setelah salat tarawih dua gelas lagi dan kemudian ditutup dua gelas terakhir saat sahur.
Pastikan ketika ingin berpuasa tubuh sudah terhidrasi dengan baik selama puasa sehingga lambung tidak akan mengalami masalah.
BACA JUGA:Resep Ramuan Herbal Hempas Virus Selama Bulan Puasa, Cuma Pakai Bahan Dapur Sederhana
4. Rekomendasi Makanan Agar Maag Tidak Kambuh Saat Berpuasa
Asam lambung adalah masalah yang sering dialami oleh banyak orang. Berikut adalah beberapa makanan yang dapat membantu mengurangi gejala asam lambung:
Sayuran: Sayuran rendah lemak dan gula, serta kaya serat. Beberapa sayuran yang direkomendasikan termasuk kacang hijau, brokoli, asparagus, kembang kol, sayuran hijau, kentang, dan mentimun.
Jahe: Jahe memiliki sifat anti-inflamasi alami dan dapat meredakan sakit maag serta masalah pencernaan lainnya. Anda bisa menambahkan parutan atau irisan jahe ke dalam makanan, smoothie, atau minum teh jahe.
BACA JUGA:8 Menu Makanan Saat Buka Puasa yang Aman untuk Penderita Asam Lambung, Apa Saja?
BACA JUGA:Puasa Nggak Sekadar Tahan Lapar, Ini 10 Manfaat yang Menakjubkan untuk Kesehatan
Oatmeal: Oatmeal dari gandum utuh merupakan sumber serat yang baik. Diet tinggi serat telah dikaitkan dengan risiko refluks asam yang lebih rendah. Selain oatmeal, Anda juga bisa mengonsumsi roti gandum dan nasi gandum.
Buah-buahan selain jeruk: Meskipun jeruk mengandung vitamin C, buah-buahan seperti melon dan semangka memiliki kandungan asam yang lebih rendah dan dapat membantu meredakan gejala asam lambung.
Putih Telur: Putih telur adalah makanan penurun asam lambung. Hindari kuning telur yang tinggi lemak dan dapat memicu gejala asam lambung.
5. Rekomendasi Obat Untuk Mengatasi Sakit Maag
BACA JUGA:Berikut Jenis Buah yang Dianjurkan untuk Dikonsumsi Saat Puasa Ramadan, Tak Bikin Nyawa Melayang
BACA JUGA:6 Rahasia Sehat dan Bugar Selama Bulan Puasa, Siapkah Tubuh Anda?
Obat sakit maag saat puasa dapat membantu meredakan gejala maag yang timbul seperti tukak lambung, gastritis, dan GERD. Berikut beberapa pilihan obat yang bisa dipertimbangkan:
1. Promag
Promag adalah obat antasida yang membantu menetralkan kelebihan asam lambung. Tersedia dalam bentuk tablet dan suspensi. Promag juga bisa diminum setalah makan sahur untuk mengantisipasi sakit maag saat menjalankan puasa.
2. Stofmag
BACA JUGA:Saran dari dr Zaidul Akbar, Hindari 5 Makanan Ini Selama Puasa Ramadan Jika Ingin Tubuh Tetap Sehat
BACA JUGA:10 Minuman Herbal ini Dijamin Tingkatkan Daya Tahan Tubuh, Bikin Puasa Makin Lancar!
Stofmag juga merupakan obat antasida yang membantu meredakan gejala maag. Jika sakit maag menyerang, obat ini bisa dikomunikasi sesuai petunjuk dokter.
3. Ranitidin atau Famotidin
Obat ini mengurangi produksi asam lambung dan cocok untuk mengatasi maag. Pastikan obat ini untuk dikonsumsi sesuai dosis yang direkomendasikan oleh dokter.
Ingatlah selalu untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat, terutama jika memiliki kondisi maag yang lebih serius.