Ketua Pengurus Masjid Agung An-Nur Tanjung Senai, Gusti Muhammad Ali menjelaskan, Masjid Agung An-Nur Tanjung Senai saat ini lebih dominan berwarna emas.
"Mulai dari lampu hingga pintu masjid dipasang warna kuning keemasan, jadi terlihat lebih megah," ujarnya, Kamis, 14 Maret 2024.
Ditambahkan Gusti, selama bulan Ramadan 1445 Hijriah ini, Masjid Agung An-Nur Tanjung Senai tak hanya dimanfaatkan untuk salat fardhu saja, melainkan salat tarawih juga bisa.
"Mau Salat Tarawih juga bisa dilakukan di Masjid Agung An-Nur," sebutnya.
Perihal duplikasi pintu Masjid Nabawi, Gusti menyampaikan, bahwa hal ini sengaja dilakukan untuk menyambut para tamu Allah SWT.
BACA JUGA:Pasar Murah Pemkab Ogan Ilir, 2 Ton Beras dan 400 Liter Minyak Goreng Ludes Diserbu Warga
"Sengaja dibuat untuk menyambut jamaah, apalagi bagi mereka yang belum pernah menginjakkan kaki di Kota Madinah Al Munawarah," katanya lagi.
Bagi siapapun yang masuk ke dalam Masjid Agung An-Nur Tanjung Senai, pastinya terkesima dengan ornamen-ornamen yang ada di dalamnya.
"Ketika salat menghadap kiblat, jamaah dapat melihat duplikat pintu Ka'bah di dekat mimbar," ungkapnya.
Menurut Gusti, nuansa Masjid Agung An-Nur Tanjung Senai seperti layaknya di Tanah Suci ini, sebenarnya telah menjadi impian Mawardu Yahya, saat menjabat sebagai Bupati Ogan Ilir, beberapa waktu lalu.
"Nuansanya memang dibuat seperti di Tanah Suci. Karena tujuan ke depannya adalah menjadikan Masjid Agung An Nur sebagai objek wisata religi di Ogan Ilir," terangnya.
BACA JUGA:Pabrik Pakan Ikan Milik Pemkab Ogan Ilir Mulai Produksi, Bupati Berharap Mampu Tekan Inflasi
BACA JUGA:Pemkab Ogan Ilir Tugaskan Seluruh Kepala OPD Untuk Pantau Pelaksanaan Pemilu 2024 dari Seluruh Titik
Untuk diketahui, Agung An-Nur Tanjung Senai didirikan di atas lahan seluas 2.205 meter persegi, dengan tinggi bangunan hingga 26,39 meter.
Pembangunannya dilakukan mulai tahun 2012 dengan melibatkan beberapa kontraktor.