PALEMBANG, SUMEKS.CO - Seorang akuntan publik bernama Desman PL Tobing, ungkap sejumlah fakta di antaranya terkait pendapatan PT Bukit Asam (PT BA) sejak mengakuisisi saham PT Satria Bahana Sarana (SBS) melonjak tajam pada tahun 2015-2022.
Hal itu terungkap, saat Desman dihadirkan sebagai saksi di Pengadilan Tipikor Palembang oleh tim kuasa hukum lima orang terdakwa yang menjerat Milawarma Cs, Jumat 23 Februari 2024.
Di hadapan lima orang majelis hakim, saksi Desman mencontohkan besaran pendapatan PT BA dari tahun 2015 hingga 2022 yang mana ada kontribusi PT SBS sejak diakuisisi.
Berdasarkan laporan yang ia terima, untuk di tahun 2015 sajak PTBA memperoleh pendapatan sebesar Rp13,8 triliun, tahun 2016 naik menjadi Rp14 triliun.
BACA JUGA:Jadi Saksi Sidang, Dirut Aktif PT BA Sebut Proses Akuisisi Saham PT SBS Sudah Sesuai Prosedur
"Lalu tahun 2017 sebesar Rp19 triliun, dan berlanjut tahun 2018 sebesar Rp21 triliun hingga tahun 2022 pendapatan meningkat menjadi Rp42 triliun," ungkap saksi Auditor Desman dipersidangan.
Masih dikatakan Desman, sama halnya dengan peningkatan laba bersih yang didapat PT BA usai mengakuisisi PT SBS selama tahun 2015-2022.
Laba yang didapat di tahun 2015 dan 2016 ungkap Desman sebesar Rp2 triliun, berlanjut ke tahun 2017 laba bersih yang didapat PT BA Rp4,4 triliun hingga pada tahun 2022 laba bersih naik menjadi Rp12,5 triliun.
Tidak hanya itu saja, lanjut Desman peningkatan juga terjadi pada sektor kinerja operasional PT BA sejak mengakuisisi PT SBS.
BACA JUGA:Tim Penasihat Hukum Tepis Proses Akusisi PT BA terhadap PT SBS Adalah Murni
Menurutnya, hal tersebut dilihat dari jumlah produksi batu bara yang bisa dijual oleh PT BA setelah akusisi yang tercermin dari laporan yang diserahkan PT BA kepada pihaknya.
"Untuk di tahun 2015 saja usai diakusisi, produksi batubara PT BA mencapai 19 juta ton, dan meningkat pada tahun 2016 menjadi 19,6 ton," sebut saksi Desman.
Dan itu, kata Desman peningkatan jumlah produksi batubara milik PT BA terjadi setiap tahunnya hingga tahun 2022 jumlah produksi batu bara mencapai 30 juta ton.
Dari data-data tersebut, masih menurut Desman setidaknya proses akuisisi saham PT SBS oleh PT BA melalui anak perusahaan PT BMI dinilai cukup berhasil dan tidak ada kerugian sama sekali.