Meledaknya Pedro Neto di Liga Inggris 2023/2024 disebabkan oleh taktik Gary O'Neill yang sangat merusak sang pemain.
Musim lalu, dengan kepergian Ruben Neves, Raul Jimenez, Daniel Podence, Gonzalo Guedes dan banyak pemain kunci lainnya, Wolverhampton Wanderers menjadi semakin bergantung pada Neto dan Hwang Hee-chan.
Secara khusus, Neto diberikan kebebasan bergerak baik di sisi kanan maupun kiri lapangan tanpa wajib memberikan bantuan pertahanan.
Neto hanya perlu menempatkan dirinya pada posisi terbaik untuk bisa mencetak gol atau membantu rekan satu timnya dengan kaki kirinya yang kuat.
Menurut FBref, Neto berada di peringkat di atas persentil ke-91 dalam kategori statistik berikut: assist (0,36), aksi tembakan (3,80), carry progresif (4,61), dribel sukses (1,99), dan sentuhan di dalam area penalti lawan ( 3.53), juga menerima umpan progresif (8,14) per 90 menit.
Pada akhirnya, ia tidak berkontribusi banyak dengan tekel, pemotongan, blok, sapuan, dan duel udara yang semuanya berada di bawah persentil ke-7, namun itu semua demi memaksimalkan potensi ancaman dari pemain sayap lincah itu.
Manchester United menjadi tim yang paling membutuhkan Neto karena kekurangan pemain sayap kanan ideal.
Amad Diallo masih berjuang melawan cedera dan bersama Facundo Pellistri, kedua pemain tersebut masih terlalu muda untuk menampilkan performa terbaiknya setiap minggunya.
BACA JUGA:Keinginan Manchester United Rekrut Michael Olise Terhalang Petinggi Klub, Koq Bisa?
Anthony Santos memang sudah kembali dari penyelidikan kasus dugaan penyerangan, namun belum ada jaminan ia akan kembali diusir dari Old Trafford karena kejadian yang sama jika ditemukan bukti baru.
Jadon Sancho juga akan meninggalkan klub karena perselisihan dengan manajer. Meski demikian, Pedro Neto berhak memilih kapan Liga Inggris membuka jendela transfer.(*)