Harga Beras Mahal dan Langka di Pasaran, Apa Penyebabnya?
SUMEKS.CO - Bahan kebutuhan pokok khususnya beras belakangan ini cukup langka di pasaran dan juga harganya terbilang tinggi alias meroket dan jelas sangat dikeluhkan oleh masyarakat.
Banyak faktor penyebabnya yang menyebabkan naiknya harga beras.
Disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir, dikutip dari CNBC, harga pangan dunia yang berfluktuasi jadi salah satu penyebab harga beras terus naik.
"Sebenarnya tak hanya faktor harga pangan dunia, fluktuasi harga pangan juga ditentukan oleh musim tanam dan musim panen," katanya saat meninjau ketersediaan beras bersama Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi di Ramayana Klender, Jakarta Timur, beberapa hari yang lalu.
Termasuk, penyebab harga beras naik atau mahal dan juga langka di pasaran adalah karena produksi turun dan dan harga gabah melonjak.
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, lonjakan harga dan kelangkaan stok beras khususnya beras premium dipicu gencarnya bantuan beras dari pemerintah dia membantahnya.
Menurut Bayu, harga beras yang tinggi saat ini dikarenakan adanya ketidaksesuaian antara permintaan dengan ketersediaan, alias faktor supply-demand.
Dia menjelaskan, dimana sejak tahun 2023 lalu, Indonesia mengalami penurunan produksi di sentra-sentra produksi sampai 2,05 persen.
BACA JUGA:WAW! Harga Beras di Ogan Ilir Meroket, Diprediksi Capai Rp 20.000/Kg di Bulan Desember
Yakni, dari sebelumnya 31,54 juta ton di tahun 2022 menjadi 30,90 juta di tahun 2023. Kondisi itu dipicu efek kemarau ekstrem akibat fenomena iklim El Nino.
"Dimana BPS telah mengatakan memang produksi kita turun, sehingga supply dan demandnya tidak seimbang. Ini yang membuat harga beras tinggi, yang bisa bikin harga beras turun adalah produksi dalam negeri," katanya saat konferensi pers di kantornya, Jakarta.
Lanjut dia, apalagi kondisi disusul lonjakan harga gabah di tingkat petani, termasuk di sentra-sentra produksi. Bahkan sudah meroket ke atas HPP yang ditetapkan sejak Maret 2023 lalu. Akibatnya, lonjakan harga beras di konsumen tak terhindarkan.
Ia mengungkapkan, per 12 Februari 2024 kemarin di Indramayu harga gabah sudah Rp7.350 per kg, sementara beras premiumnya sudah mencapai Rp15.475 per kg. Kemudian di wilayah Karawang harga gabah mencapai Rp7.350 per kg dan beras premium mencapai Rp 14.333 per kilogram.