Inilah Tradisi-Tradisi Malam Pergantian Tahun Imlek Bagi Masyarakat Tionghoa, Termasuk Pengertian Chuxi

Senin 12-02-2024,07:33 WIB
Reporter : Fadly
Editor : Zeri

Pada malam Tahun Baru, orang Tionghoa biasanya melakukan pemujaan leluhur. 

BACA JUGA:Imlek di Balik Jeruji, Satu Napi di Sumsel Raih Remisi Khusus Imlek 2575

Pemujaan leluhur adalah praktik keagamaan yang berdasarkan keyakinan bahwa anggota keluarga yang telah meninggal masih ada eksistensinya.

Masyarakat juga percaya bahwa arwah leluhur yang telah meninggal akan melindungi keluarga, tertarik pada urusan dunia, dan dapat memengaruhi nasib orang yang masih hidup. 

Sebelum makan malam reuni, arwah leluhur diundang untuk ikut merayakan dengan menyajikan buah, makanan, permen, bunga, dan teh diberikan sebagai persembahan kepada mereka. 

Para leluhur akan disajikan hidangan favorit mereka serta 'hidangan yang memiliki makna'.

BACA JUGA:7 Pantangan yang Sebaiknya Dihindari saat Perayaan Tahun Baru Imlek Agar Terhindar Ciong

2. Makan Malam Reuni

Seperti yang dikatakan sebelumnya, makan malam reuni menjadi kegiatan penting pada malam pergantian tahun. 

Makan malam reuni juga dikenal sebagai Tuan Nian atau Wei Lu yang menandai pertemuan keluarga pada malam Tahun Baru Imlek.

Pada malam ini, anak-anak harus kembali ke keluarganya, sementara pasangan yang sudah menikah akan mengunjungi rumah kerabat dari pihak pria. 

Jika ada anggota keluarga yang tidak dapat ikut serta dalam perayaan besar ini, keberadaannya seringkali diwakili dengan menempatkan kursi kosong di meja makan.

BACA JUGA:Polres Muara Enim Siaga Penuh, Pastikan Imlek 2575 Berjalan Aman dan Kondusif

Menu hidangan yang disajikan pada makan malam reuni juga memiliki makna khusus seperti ayam utuh, yang melambangkan kemakmuran, kebersamaan keluarga, dan kegembiraan. 

Selain itu, ikan utuh juga disajikan yang melambangkan kelebihan dan kemakmuran.

3. Berjaga dan Menghitung Mundur

Kategori :