“Angsa lebih mudah diperlihara dibandingkan anjing,” katanya.
Anjing bisa disuruh diam jika disuap dengan daging atau makanan ringan oleh napi atau penyusup.
Namun Angsa beda karena terlalu penuh dengan “kebencian” untuk disuap.
Namun dalam kasus ini Angsa hanya digunakan sebagai “pasukan’ cadangan, karena ada juga petugas pengawasan elektronik atau manusia dibalik dinding penjara (pengawas CCTV)
BACA JUGA:In Absentian, Leksi Yandi DPO Terdakwa Korupsi Dana Covid-19 Rp1,3 Miliar Divonis 8 Tahun Penjara
Konten @dougiesharpe membahas soal Angsa di penjara di Brazil ini banyak ditanggapi netizen:
“Geese are moving up in the world good for them,” komentar akun @Ali.
"Geese bergerak maju di dunia yang baik untuk mereka"
@Eric's A Nerd: “Update: guards are afraid to go near the geese. Noone can enter or exit. Everyone is a prisoner now”.
“Pembaruan: penjaga takut mendekati angsa. Tidak ada yang bisa masuk atau keluar. Semua orang adalah tahanan sekarang”.
@Memes: imagine your escape plan fails because of geese lmao.
bayangkan rencana pelarian Anda gagal karena angsa lmao
BACA JUGA:Fiktifkan Kegiatan Pilkada 2021-2022, Tiga Komisioner Bawaslu Ogan Ilir Dituntut 4 Tahun Penjara
@Alice: I have a friend who uses geese + llamas as livestock guardians. They've taken out like 7 coyotes and a mountain lion.
Saya punya teman yang menggunakan angsa + llama sebagai penjaga ternak. Mereka telah mengeluarkan seperti 7 coyote dan seekor singa gunung.
@Brian Annan: I love the statement 'geese are too full of hatred to be bribed'