Sehingga, pembatasan gerakan mereka dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan dan pencernaan pada burung gereja saat dipelihara.
BACA JUGA:Cendrawasih Papua 'Si Burung Surga', Jantan Menari Melakukan Ritual Perkawinan
3. Merusak properti rumah
Kotoran burung gereja yang menumpuk di sekitar kandang atau sangkar, ternyata dapat mencemari area tersebut hingga bisa merusak properti.
Hal ini bisa menjadi masalah serius terutama jika mereka dipelihara dalam jumlah besar.
Dan juga di pelihara atau di tempat-tempat dengan populasi burung gereja yang tinggi.
4. Gangguan kesehatan pada manusia
Burung gereja rentan terhadap penyakit yang dapat ditularkan kepada manusia, seperti salmonelosis.
BACA JUGA:Kicau Mania Harus Tahu, 6 Pakan Sehat dan 4 Pantangan Burung Murai Batu Berganti Bulu alias Mabung
Kotoran burung gereja yang terkontaminasi dapat menjadi sumber penyakit dan gangguan kesehatan jika tidak ditangani dengan baik.
5. Aroma yang Kurang Sedap
Burung gereja memiliki karakteristik unik, termasuk aroma dari burung tersebut yang kurang sedap diantar burung lainnya.
Apalagi kandang atau sangkar burung gereja sering menjadi tempat penumpukan kotoran, yang bisa menyebabkan bertambahnya aroma tidak sedap.
Risiko penularan penyakit juga meningkat ketika burung gereja dipelihara dalam jumlah besar.
Itulah beberapa alasan mengenai mengapa burung gereja tidak layak untuk dipelihara, selain hewan yang biasa dilepas liar juga berisiko bagi keberlangsungan ekosistem alam.
BACA JUGA:Jangan Salah! Ini Beda Burung Walet dengan Seriti