Syaikh Abu Bakar al-Jazairi dalam tafsirnya berkata,
“Orang-orang yang berimana dikecualikan Allah dari kerugian. Mereka menjadi orang-orang yang beruntung dan tidak tergolong orang-orang yang merugi. Yang di maksud beriman adalah berimana kepada Allah dan Rasul-Nya, serta beriman kepada apa yang didatangkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berupa petunjuk dan agama yang haq (islam). Dan perlu diperhatikan bahwa iman kepada allah tidak hanya sekedar ucapan semata, angan-angan yang terlintas semata, atau apa yang terbetik dalam hati seseorang, akan tetapi maksud iman adalah pengakuan dengan dalam hati, mengucapkannya dengan lisan, dan mengamalkannya dengan anggota badan.”
2. Orang-Orang yang Beramal Shalih
Dalam QS. Al-Ashr, Allah membahas mengenai orang-orang yang beramal shalih sebagaimana yang tertera dalam ayat ketiga, tepatnya pada kalimat “mengerjakan kebajikan”.
BACA JUGA:Keutamaan Surat Al-Ikhlas yang Jarang Diketahui, Surat Pendek yang Setara dengan Sepertiga Al Quran
Orang-orang yang mengaku beriman kepada Allah SWT tentu akan melaksanakan apa saja yang diperintahkan oleh Allah SWT.
Perintah yang dilaksanakn itu merupakan bentuk amal shalih sebagai bekal seorang hamba untuk masuk ke surga.
Syaikh Abu Bakr Jabir al-Jazairi dalam tafsirnya mengatakan,
“Adapun yang dimaksud dengan amalan shalih adalah amalan-amalan shalih yang wajib dan sunnah”.
Namun untuk melakukan amal shalih perlu memperhatikan syarat-syarat diterimanya amal tersebut sehingga tidak sia-sia ketika dikerjakan.
Misalnya saja seseorang hendak melaksanakan shalat namun tidak sesuai dengan syarat-syarat shalat itu maka shalatnya akan ditolak oleh Allah SWT.
Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu bahwa terdapat tiga syarat diterimanya amal di sisi Allah, yaitu :
Beriman dan Mengesakan Allah, syarat diterimanya amalan seorang hamba ialah dengan beriman dan mengesakan Allah SWT.
BACA JUGA:7 Keutamaan Surat Al Waqiah Jika Diamalkan di Waktu Ini, Pembuka Pintu Rezeki dan Hajat Ditunaikan
Ketika seseorang hendak melaksanakan shalat namun orang tersebut adalah seorang Nasrani yang tidak mempercayai Allah makan shalatnya tidak ada pahalanya disisi Allah.