SUMEKS.CO - Dalam syariat Islam, Allah SWT hanya membolehkan seorang muslim untuk tergesa-gesa dalam lima perkara saja.
Selain dari lima perkara ini maka sifat tergesa-gesa tersebut datangnya dari setan yang mengacaukan kondisi hatinya.
Fitrah manusia sendiri akan memuji sikap tenang dan mencela sikap yang tergesa-gesa karena tergesa-gesa hanya akan memunculkan penyesalan.
Dalam agama islam, terdapat dua istilah yang mirip namun tidak sama secara makna dan akibat yang terjadi.
BACA JUGA: Fadhilah Surah An-Nasr, Surat dengan Tiga Ayat yang Nilainya Seperti Membaca Seperempat Al-Quran
Kedua istilah tersebut ialah al-Mubadara yang artinya bergegas atau bersegera dan al-Ajalah yang artinya tergesa-gesa.
Al-Mubadara yang memiliki makna bergegas atau bersegera ini merupakan sikap umat muslim dalam melaksanakan ajaran agama islam.
Munculnya sikap al-Mubadara karena adanya kesungguhan, tekad dan motivasi yang kuat untuk mengerjakan sesuatu dengan penuh perhitungan.
Misalnya saja ketika sudah masuk waktu shalat, tanpa menunda-nunda lagi seorang muslim segera mengambil wudhu dan menunaikan ibadah shalat.
BACA JUGA:Awas Jangan Terlena! Ini 6 Penyebab Iman Menjadi Lemah dan Goyah, Hati-hati dan Segera Jauhi
Hal ini dijelaskan dalam QS. Al-Insyirah : 7-8 yang artinya,
“Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”
Sikap ini jauh berbeda dengan sikap al-Ajalah yaitu tergesa-gesa yang muncul karena sempitnya berpikir dan cara pandang yang salah.
Sikap ini timbul karena niat ingin mengerakan sesuatu dengan cepat melainkan tanpa perhitungan yang tepat dan matang.
BACA JUGA:Ketahui Keutamaan dan 10 Karakteristik Perempuan Shalihah, Salah Satu Cirinya Betah di Rumah