Dilansir dari laman hellosehat.com, berikut ini beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membuat seorang anak tumbuh dengan mental yang kuat, simak yuk:
1. Memberikan dukungan emosional pada anak
Bmosional merupakan hal yang sangat penting bagi anak, selain ini memberikan dukungan emosional merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk membuat anak tumbuh dengan mental yang kuat.
Dukungan emosional sangat diperlukan, orang tua ataupun orang disekitar anak bisa memberikan perhatian ketika berbicara tentang perasaan yang dialami anak.
BACA JUGA:Waspada, Trauma Masa Kecil Pada Anak Dapat Mempengaruhi Kesehatan Mental Loh!
Berikanlah dukunganan pada anak tanpa membuat anak merasa terbebani ataupun terpuruk, upayakan untuk tidak meremehkan perasaanya.
Karena itulah sebagai orang tua harus mengutarajan perasaan cita pada anak, salah satu hal yang dapat dilakukan ialah dengan memberikan pelukan atau sesederhana dengan bermain kontak mata lalu tersenyum pada anak.
Ketika anak menghadapi sebuah kegagalan, usahakan agar orang tua tetap memberikan pujian atau pun saran yang membangun daripada marah ketika anak mengalami kegagalan.
Saat anak tumbuh dengan merasakan cinta dan kasih sayang dari orang terdekat khususnya orang tua, akan membuat anak tumbuh dan merasa aman karena mempunyai cinta dan di terima baik oleh orang disekitarnya.
BACA JUGA: Dijamin Seru! Berikut 6 Tips Nge-Camp Bareng Anak Saat Liburan Nataru
2. Mengajarkan anak untuk disiplin
Lalu langkah selanjutnya yang dapat dilakukan agar anak tumbuh dengan mental yang kuat ialah dengan mengajarkan anak disiplin.
Anak yang memiliki mental kuat dan sehat akan membuatnya memiliki sikap disiplin, bahkan untuk dirinya sendiri.
Mengajarkan seorang anak disiplin perlu ditanamkan sejak kecil agar anak tumbuh dengan rasa tanggung jawab dan memiliki pemahaman bahwa seiap hal yang dilakukannya pasti akan ada konsekuensi ataupun risiko tententu.
Salah satu cara untuk menumbuhkan sikap disiplin pada anak, yaitu dengan membiasakan diri untuk membereskan mainan nya sendiri. Anak juga harus menjaga mainannya sendiri, dan kembali menaruhnya di tempat semula.