SUMEKS.CO - Ernesto "Cha" Guevara seorang tokoh gerilya marxis asal Argentina merupakan tokoh sentral dalam Revolusi Kuba, menjadi orang kedua setelah Fidel Castro.
Cha Guevara dipantik melalui perjalanannya sebagai seorang pemuda melintasi Amerika Latin di mana ia menyaksikan kemiskinan dan ketidakadilan.
Pengalaman masa muda Cha Guevara mengembangkan ideologi politiknya yang berakar pada komunisme, anti-kapitalisme, dan anti-imperialisme.
Cha Guevara melalui pemikirannya meyakini bahwa revolusi bersenjata adalah jawaban untuk menggulingkan rezim yang represif.
BACA JUGA:Presiden Kuba Pimpin Langsung Aksi Free Palestina di Depan Kedubes Amerika di Havana
Namun demikian, setelah eksekusinya pada tahun 1967, ia menjadi ikon abad ke-20 yang dipandang oleh sebagian orang sebagai pemberontak revolusioner dan oleh sebagian lainnya sebagai tiran yang kejam.
Kehidupan awal Cha Guevara dapat dilihat melalui karyanya dengan buku yang berjudul Buku Harian Sepeda Motor terbit 1993.
Cha Guevara lahir di Rosario, Argentina pada tanggal 14 Juni 1928, merupakan anak tertua dari lima bersaudara dalam keluarga kelas menengah dengan orang tuanya yang liberal, terutama ibunya, Celia yang merupakan seorang aktivis politik.
Perlu di ketahui bahwa Cha Guevara mengidap penyakit kronis, asma yang diderita Guevara membuat mereka sekeluarga pindah ke dekat Cordoba ketika ia masih kecil, karena iklim yang lebih kering mengurangi serangannya.
Meski memiliki asma, Cha Guevara aktif dalam olahraga, selain itu dia juga menjadi pembaca yang rakus.
Kegemarannya dalam membaca banyak buku, membuat Guevara remaja sudah dapat mengembangkan ideologi politik dan bergabung dengan para pengkritik diktator Argentina Juan Peron.
Cha Guevara masuk Universitas Buenos Aires pada tahun 1948 untuk belajar kedokteran sampai akhirnya keluar untuk memulai apa yang dikenal sebagai perjalanan “buku harian sepeda motor”.
Cha Guevara melakukan perjalanan yang pertama sendirian melintasi Argentina utara pada tahun 1950 dengan sepeda motornya.
BACA JUGA:2 Pasukan Elit Amerika Serikat ‘Navy SEAL’ Hilang di Somalia, Trumpenstein: ‘Mereka Disana Ngapain?’