Akad Nikah
Pangeran Abdul Mateen telah resmi menikahi Anisha Isa kalebik atau dikenal Anisha rosnah binti Adam Kamis siang 11 Januari 2024.
Keduanya menggelar akad nikah di Masjid Omar Ali Saifuddin Bandar Seri Begawan. Pangeran Mateen menggunakan pakaian khas melayu Brunei berwarna putih lengkap dengan ikat kepalanya.
Pangeran Abdul Mateen sendiri datang ke meja akad nikah didampingi oleh kerabat kerajaan.
Acara Akad dimulai dengan pembacaan syahadat dan Selawat Nabi yang dipimpin oleh penghulu. Acara kemudian dilanjutkan dengan prosesi ijab kabul.
Dalam acara tersebut Pangeran Abdul Mateen meminang Anisha dengan mahar 1.000 Ringgit Brunei “Saya terima nikahnya Anisha rosna binti Adam dengan maharnya 1.000 Ringgit tunai” kata Pangeran matin di hadapan Sultan Hasan Al Bolkiah dan tamu yang hadir.
BACA JUGA:Abdul Mateen dan Anisha, Royal Wedding Pertama dari Brunai di Pembuka Tahun 2024 , Dihadiri Jokowi
Prosesi dilanjutkan dengan Majlis Bersanding Pengantin Diraja pada hari ini 14 Januari 2024. Upacara Royal Wedding yang gemerlap ini dihadiri oleh para pemimpin pemerintahan dan tamu Kerajaan berdarah biru dari seluruh dunia.
Pangeran Mateen, 32, dan Yang Mulia Anisha Rosnah, 29, akan tampil pertama kali di depan umum sebagai pasangan suami istri dalam prosesi yang meriah ini.
Prosesi melalui jalanan ibu kota Bandar Seri Begawan yang biasanya sepi dan diperkirakan akan menarik ribuan penonton.
Antusias warga yang ingin menyaksikan kemeriahan Royal Wedding ini sangat tinggi hingga membanjiri jalanan ibu kota Bandar Seri Begawan.
BACA JUGA:18 Tahun Jadi 'Pangeran Tidur', Begini Kondisi Terkini Keponakan Konglomerat Arab Saudi
Untuk mengobati kekecewaan warga yang tak bisa langsung masuk ke Istana, mereka dapat menyaksikan melalui layar lebar yang ada disekitaran gedung-gedung di Bandar Seri Begawan.
Pasangan pengantin ini menunggangi mobil Rolls Royce koleksi kerajaan. Para warga yang antusias sudah menunggu lama di pinggir jalan dapat langsung menyapa pengantin baru ini dari dalam Rolls Royce dengan atap terbuka.
Upacara ini kaya akan tradisi yang diambil dari sejarah panjang Brunei sebagai sebuah monarki Islam.