Selain itu, tanaman ini juga dapat melindungi alat reproduksi wanita dari infeksi jamur yang dapat menyebabkan keputihan.
2. Diare dan tifus
Kandungan flavonoid dan tanin dalam daun balakacida menunjukkan potensi untuk melawan bakteri penyebab diare, seperti E. coli, dan tifus, seperti S. typhi.
Meskipun penelitian terkait masih terbatas, potensi ini memberikan landasan yang menarik untuk penelitian lebih lanjut tentang penggunaan daun balakacida sebagai agen pencegah infeksi saluran pencernaan.
BACA JUGA:Harus Dihindari! Beberapa Kebiasaan Buruk yang Bisa Mengganggu Kualitas Tidur
3. Pencegahan malaria
Senyawa bernama quercetin-5-methyl dalam daun balakacida memiliki kemampuan melawan parasit penyebab malaria, seperti Plasmodium falciparum dan Plasmodium berghei berghei.
Keberadaan quercetin sebagai antioksidan juga dapat membantu melawan jenis parasit tertentu yang sudah kebal terhadap obat-obatan tertentu.
Meski demikian, penting untuk diingat bahwa daun balakacida tidak seharusnya menjadi satu-satunya solusi untuk mencegah atau mengobati malaria.
BACA JUGA:Jangan Anggap Sepele, Ini 5 Manfaat Tak Terduga dengan Rajin Jalan Kaki
4. Mengobati tukak lambung
Tanin dalam daun balakacida memainkan peran penting dalam menghentikan perdarahan akibat tukak lambung.
Kemampuannya meningkatkan kadar trombosit dan mencegah kerusakan pada trombosit dapat membantu mengatasi masalah perdarahan yang dapat memperburuk kondisi tukak lambung.
Meski hasil penelitian baru-baru ini hanya melibatkan tikus, bukan manusia, potensi ini masih menarik untuk dijelajahi lebih lanjut.
BACA JUGA:6 Olahraga Mengecilkan Perut Buncit, Dijamin Ampuh Bahkan Bisa Sambil Rebahan!
5. Pengobatan vertigo