Kisah diatas dibuktikan adanya riset ilmiah yang menyebutkan kecerdasan burung gagak. Menurut penelitian, burung ini mampu melakukan perilaku sosial yang kompleks.
Riset ini dilakukan melalui penelitian di alam liar. Dalam penelitian tersebut didapati bahwa burung gagak dapat bertindak secara kooperatif satu sama lain.
Penelitian ini menunjukkan perilaku sosial kompleks yang menjadi indikasi akan hal-hal positif yang datang.
BACA JUGA:Ternyata, Ini Orang Pertama yang Menyembah Berhala di Kota Mekah, Sosok Pemimpin Kaum Terkemuka
Dari penelitian ini selaras dengan kisah burung gagak dalam Al-Qur’an yang mematuk-matuk tanah untuk menguburkan gagak lain sesuai dengan instingnya.
Selain termasuk hewan yang cerdas, burung gagak juga memiliki daya ingat yang tinggi dan kemampuan beradaptasi.
Banyak bukti ilmiah yang mendukung kemampuan burung gagak untuk menggunakan pengetahuan mengenai lingkungan dan makhluk lain untuk beradaptasi terhadap perubahan serta situasi baru.
Salah satunya lewat penelitian yang dilakukan R.H. Wiley (1997) terhadap spesies gagak amerika yang memiliki nama latin corvus brachyrhynchos.
Penelitian Wiley menunjukkan spesies gagak jenis ini memiliki memori jangka panjang. Gagak dapat mengingat lokasi sumber makanan dan mengingat perubahan di lingkungannya.
Dalam berperilaku sosial, gagak mampu belajar dan membuat keputusan berdasarkan pengetahuannya. Hal ini diselaraskan dengan lingkungannya.
Meski banyak sekali mitos seputar burung gagak namun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung mitos atau kepercayaan yang dipercaya masyarakat. Adapun kebolehan untuk membunuh burung gagak adalah sebagaimana hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.(*)