Dalam hadits tersebut juga disebutkan Persia dan Romawi yang merupakan dua agama penganut animisme hingga penyembah api.
Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan makna kedua hadits diatas.
“Yang dimaksud dengan syibr (sejengkal) dan dziroo’ (sehasta) serta lubang dhab (lubang hewan tanah yang penuh lika-liku) adalah permisalan bahwa tingkah laku kaum muslimin sangat mirip sekali dengan tingkah laku yahudis dan nasrani. Yaitu kaum muslimin mencocoki mereka dalam kemaksiatan dan berbagai penyimpangan, bukan dalam hal kekafiran mereka yang diikuti. Perkataan beliau ini adalah suatu mukjizat bagi beliau karena apa yang beliau katakan telah terjadi saat ini” Syarh Muslim.
BACA JUGA:8 Doa Agar Terhindar dari Bala' dan Musibah, Sangat Dianjurkan untuk Diamalkan Tiap Hari
Mengikuti jejak dan menyerupai suatu kaum termasuk ke dalam tasyabbuh dan hal ini dilarang dalam agam islam.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka” HR. Ahmad dan Abu Daud.
Setiap muslim hendaknya lebih berhati-hati dan menghindari perkara-perkara yang menyerupai kaum kafir termasuk perayaan tahun baru ini. Adapun merayakan tahun baru dengan hanya berkumpul bersama keluarga atau mengikuti pengajian untuk menguatkan iman lebih dianjurkan.(*)