BANDAR LAMPUNG, SUMEKS.CO - Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus bisa menjaga keamanan informasi yang diakses di dunia digital.
Hal ini termasuk penggunaan kata sandi yang kuat, menghindari sharing informasi sensitif melalui saluran yang tidak aman, serta penggunaan perangkat lunak terkini untuk melindungi sistem dan data.
“Dalam dunia digital yang dipenuhi dengan informasi yang persebarannya cepat dan mudah diakses, prajurit TNI harus memiliki kemampuan untuk memverifikasi kebenaran informasi sebelum mempercayai atau bahkan membagikannya,” jelas Direktur Pemberdayaan Informatika Slamet Santoso pada kegiatan Literasi Digital Pemerintahan kepada Prajurit TNI di Provinsi Lampung yang berlangsung di Hotel Horison Kota Bandar Lampung. Selasa 14 November 2023.
Slamet melanjutkan, Prajurit TNI harus sadar akan keberadaan mereka di dunia digital, yang berarti harus memeriksa secara berkala aktivitasnya di media sosial untuk memastikan bahwa informasi yang sensitif tidak terpapar kepada pihak yang tidak berwenang.
BACA JUGA:Moderasi Beragama, Bukan Sekadar Narasi, Tapi Implementasi
Salah satu pilar literasi digital, yaitu etika digital, juga harus diketahui oleh para prajurit TNI sehingga dapat memahami bahwa etika di dunia digital sama pentingnya dengan dunia nyata.
“Prajurit TNI harus mengikuti prinsip-prinsip etika digital dalam setiap tindakan mereka di dunia digital. Ini termasuk menghormati privasi orang lain, menghindari perilaku yang merugikan atau mengintimidasi, dan tidak menyebarkan konten yang melanggar hukum atau melanggar kode etik militer,” jelasnya.
Bukan hanya mengenai etika digital, Prajurit TNI juga perlu mendapatkan pelatihan yang terkait dengan literasi digital, termasuk keamanan siber, penggunaan alat komunikasi digital, dan pengelolaan informasi digital.
“Meningkatkan literasi digital akan membantu prajurit TNI menghadapi tantangan yang muncul di dunia digital dengan lebih baik,” pungkas Slamet.
BACA JUGA:Kirim Barang Hemat di Akhir Tahun, GoSend Ajak Pengguna Manfaatkan Flat Ongkir
Dalam kesempatan yang sama, Komandan Satuan Siber TNI Laksamana Pertama TNI Dr. Ir Agus Rustandi menyatakan bahwa dunia maya merupakan dunia baru bagi semua orang. Dunia maya tidak memiliki batas, sehingga hampir seluruh aktivitas di dunia nyata juga dilakukan di dunia maya.
“Sayangnya, dunia maya tidak memiliki polisi ataupun tentara. Oleh karena itu, siapa yang menjadi polisi? Siapa yang menjadi tentara? Yaitu diri kita sendiri yang harus menjaga keamanan di dunia maya bersama-sama,” ucap Agus.
Agus menambahkan bahwa, pengetahuan literasi digital kemudian menjadi sangat penting bagi semua pengguna internet, dalam hal ini utamanya kepada para Prajurit TNI. Maka dari itu Agus menghimbau agar kegiatan yang difasilitasi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan TNI ini dapat diikuti dengan sungguh-sungguh sehingga dapat menularkan ilmunya kepada keluarga di rumah.
“Semoga apa yang disampaikan pada kegiatan hari ini bisa bermanfaat untuk kita semua agar kita menjadi benteng NKRI,” tutup Agus.
BACA JUGA:Lapas Narkotika Kelas IIA Gelar Pembinaan Tahsin dan Tajwid Al Quran bagi WBP