Jika sudah disuktikan Wolbachia, maka sudah tidak bisa lagi membawa virus-virus demam berdarah atau membawa virus zika.
“Tapi para ahli lingkungan, ahli virus dan ahli nyamuk pada protes ke saya,” ungkap Siti Fadilah Supari.
Padahal dirinya bukan menteri lagi, tapi selalu jadi tumpuan protes yang mereka sampaikan, yang mereka tidak mendapatkan jalan untuk protes.
BACA JUGA:Nyamuk Papua Ancam TNI/Polri, Rentan Malaria, Kaki Gajah Hingga DBD
Mereka pun bertanya, Ibu apakah sudah tahu efek jangka panjangnya?
“Saya jawab belum, karena setiap penelitian itu yang nyenggol-nyenggol soal gen itu atau genetika itu errornya tidak bisa diketahui sekarang”, jawab Siti Fadilah Supari.
Kita baru bisa tahu dampaknya antara 2 tahun 10 tahun yang akan datang.
Ahli ekologi pun bertanya mengapa nyamuk itu akan dimusnahkan?
BACA JUGA:Cegah DBD, Kadinkes Palembang Galakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk
Padahal itu bagian dari perantaian ekologi, dimana Tuhan menciptakannya secara seimbang.
Karena dikhawatirkan akan berdampak fatal pada tahun berikutnya.
“Ada contohnya nggak?” tanya Siti Fadilah Supari.
“Ada..! pernah di suatu pulau dimana kupu-kupunya dihilangkan, dan akibatnya ada Tornado, akibatnya akan sangat jauh dari apa yang kita bayangkan. Maka mereka pada protes”, ungkap Siti Fadilah Supari.
BACA JUGA:Rumah Anda Banyak Nyamuk? Gunakan 3 Bahan Alami ini
Bahkan masyarakat Bali yang telah lebih dulu mengetahui sudah melakukan protes.
“Memang ini program dunia, ada 11 negara yang dilibatkan, termasuk Indonesia”, katanya.