"Saat ini terdata ada sebanyak 9 ribu KK warga masuk kategori miskin ekstrem dan saat ini sudah disiasati dengan program BANTU UMAK, selain itu mereka juga kita berikan asuransi ketenagakerjaan kategori pekerja sektor informal yang pada Desember 2023 ini akan mulai diterapkan," ungkapnya.
Kandidat Doktor Universitas Sriwijaya ini mengatakan alhasil dengan andil program BANTU UMAK Kabupaten Muba turun angka kemiskinan.
"Titik fokus yang lainnya adalah penanganan stunting, berbagai inovasi penangan stunting telah diluncurkan salah satunya adalah Program Bunda AS (Bimbingan dan Pendampingan Anak Sehat).
Penurunan angka stunting di Kabupaten Muba yang turun drastis mencapai 5 persen dari 23 persen ke 17.07 persen," ungkap Mantan Kabag Kesra Muba itu.
BACA JUGA:Minimalisir Gangguan, Kejati Sumsel Buka 16 Posko Pengaduan Pemilu 2024
Kemudian, Kabupaten Musi Banyuasin juga fokus dalam menekan angka pengangguran.
"Beberapa program strategis telah dicanangkan seperti Muba Vocational Centre (MVC), rekrutmen tenaga kerja satu pintu untuk seluruh perusahaan yang ada di Muba melalui Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, peningkatan kapasitas balai latihan kerja, pembinaan umkm dan koperasi, dan program strategis lainnya," tukasnya.
Dalam kesempatan tersebut juga turut dihadiri Mantan Wakil Bupati Muba Islan Hanura, Ketua DPRD Muba Sugondo SH, Dandim 0401 Muba Letkol Inf Erry Dwianto SPsi MHan, Kapolres Muba AKBP Imam Safii SIK MSi, Kajari Muba Romy RozaliSH MH, Ketua Pengadilan Negeri Sekayu Cristo Evert Natanael Sitorus SH MHum, dan Pj Ketua TP PKK Muba Asna Aini Apriyadi.(*)