5. Riwayat Kerja yang Tidak Stabil
Bank juga mempertimbangkan riwayat kerja ketika menilai kelayakan pinjaman. Jika Anda memiliki riwayat pekerjaan yang tidak stabil.
Misalnya sering berganti pekerjaan atau memiliki pekerjaan paruh waktu, bank mungkin meragukan kemampuan untuk membayar kembali pinjaman.
BACA JUGA:Hybrid Bank—AgenBRILink Raih Penghargaan Bergengsi dari The Banker London
Masalah riwayat kerja yang tidak stabil bisa diatasi dengan mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan yang lebih stabil atau mengembangkan keterampilan yang dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Jika memiliki riwayat kerja yang kurang stabil, mungkin akan sulit untuk mendapatkan pinjaman besar, mungkin perlu mempertimbangkan opsi pinjaman yang lebih kecil atau pinjaman dari sumber lain.
6. Usia yang Tidak Memadai
Beberapa bank memiliki persyaratan usia minimum untuk mengajukan pinjaman. Jika Anda belum mencapai usia minimum yang ditentukan oleh bank, pengajuan pinjaman bisa ditolak.
BACA JUGA: Transfer Antar Bank Kena Biaya Admin? Tenang, Coba Pakai Promo Jago Ini Dijamin Untung
Jika belum mencapai usia minimum yang ditentukan oleh bank, mungkin perlu menunggu hingga mencapai usia yang memenuhi syarat.
Namun, bisa mencari bank atau lembaga keuangan lain yang memiliki persyaratan usia yang lebih rendah atau menawarkan produk pinjaman khusus untuk individu yang lebih muda.
7. Pinjaman yang Anda Ajukan Tidak Sesuai dengan Tujuan Penggunaan
Bank biasanya akan menilai tujuan penggunaan pinjaman. Jika tujuan tidak sesuai dengan jenis pinjaman yang ajukan, bank mungkin akan menolak pengajuan.
BACA JUGA:Mau Coba Investasi Pendidikan Jangka Panjang? Bank Jago Tawarkan Deposito Syariah yang Menguntungkan
Pastikan menjelaskan dengan jelas tujuan penggunaan pinjaman saat mengajukannya. Pilih produk pinjaman yang sesuai dengan tujuan. Misalnya, jika ingin membeli rumah, bisa mengajukan pinjaman hipotek daripada pinjaman pribadi.
8. Jaminan yang Tidak Memadai