SUMEKS.CO - Saat membangun rumah, masyarakat Tanah Air tak bisa terlepas dari tradisi turun temurun yang seakan wajib dijalankan. Ya, salah satu tradisi yang biasa dijalankan yakni menaruh sesajen di atap rumah dengan tujuan agar mendapat keselamatan.
Hampir sebagian masyarakat yang baru membangun rumah, biasanya menaruh sesajen dibagian atap seperti pisang, bendera, tebu, kelapa, dan guci yang didalamnya diisi koin.
Peletakkan sesajen tersebut dengan keyakinan bahwa pisang, padi, kelapa, dan lain-lain mampu mendatangkan kebaikan, keselamatan, ketentraman, kekuatan untuk rumah.
Kendati demikian, dalam pandangan Islam menaruh sesajen diatap rumah merupakan perbuatan yang dilarang agama.
Mengingat, banyak masyarakat yang percaya terhadap sesajen yang digantungkan diatap rumah bisa menghilangkan segala macam bentuk gangguan gaib.
Selain itu, ada juga masyarakat beranggapan dengan sesajen yang digantungkan diatap, bisa menyebabkan penghuninya hidup leboh tenteram dan damai.
Merespon hal itu, Buya Yahya, ulama sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah, mengatakan, perbuatan tersebut merupakan suatu perkara yang syirik dan kemaksiatan.
"Kalau itu diyakini maka betul-betul keluar dari iman dan syirik," tegas Buya Yahya.
BACA JUGA: 4 Pilihan Tanaman Bonsai Pelengkap Hiasan Rumah, Cocok Ditempatkan dalam Ruangan
Tak sampai disitu, Buya Yahya juga menjelaskan, adapun seseorang menaruh sesajen hanya ikut tradisi dan tak tahu maksud dari itu semua, maka hukumnya tetap bermaksiat kepada Allah SWT.
"Sekalipun dia tak tahu maka tetap hal itu dianggap kemaksiatan kepada Allah SWT," terang Buya Yahya.
Buya Yahya menerangkan, sesajen yang ditaruh diatap saat membangun rumah bukan suatu perintah dalam Islam dan ulama tak ada mengajarkan hal itu.
"Nggak ada ulama mengajarkan seperti itu," kata Buya Yahya.
BACA JUGA:Mitos 8 Benda Wajib Ada Dirumah Dipercaya Bisa Mendatangkan Rezeki Berlimpah, Nomor 6 Gak Nyangka!